Tentara yang setia kepada presiden Pantai Gading yang sedang menjabat, Laurent Gbagbo, menembakkan mortir ke sebuah pasar di kota perdagangan utama Abidjan, menewaskan sekurang-kurangnya 25 orang.
Demikian menurut Misi PBB di Pantai Gading, yang juga mengatakan paling sedikit 40 orang lain luka-luka dalam serangan tersebut. Mortir-mortir mendarat di pasar di daerah Abobo, Abidjan, sebuah daerah yang dikuasai oleh pasukan yang setia kepada presiden yang diakui secara internasional, Alassane Ouattara.
Uni Afrika pekan lalu mendukung Ouattara sebagai pemenang pemilu presiden bulan November, dan bergabung dengan blok Afrika Barat (ECOWAS) dan PBB, dalam meminta Gbagbo agar melepaskan kekuasaan.
Ouattara telah menyetujui rekomendasi Uni Afrika yang mendesak Gbagbo agar mundur secara damai. Mantan perdana menteri ini menawarkan sebuah pemerintah persatuan nasional, komisi kebenaran dan rekonsiliasi dan angkatan bersenjata gabungan. Tapi, sampai sekarang Gbagbo menolak semua imbauan untuk menyerahkan kekuasaan, dan kekerasan pasca-pemilu telah memicu kekhawatiran bahwa Pantai Gading dapat terperosok ke dalam perang saudara.
Sebelumnya, Kamis, PBB mengatakan jumlah yang tewas akibat kekerasan sejak pemilu yang dipersengketakan itu telah naik menjadi sedikitnya 410 orang.