Presiden Pantai Gading yang sedang menjabat memperingatkan para wartawan internasional, mereka akan dianggap sebagai kaki-tangan teroris jika mereka tidak memberikan gambaran yang lebih berimbang mengenai krisis politik di Pantai Gading.
Laurent Gbagbo mengatakan, Selasa, dalam pernyataan yang dibacakan di televisi pemerintah oleh juru bicaranya bahwa media internasional membuat-buat cerita mengenai kekejaman yang dilakukan oleh para pendukungnya. Sebagai contoh, pernyataan tersebut mengatakan para wartawan mengarang laporan mengenai pasukan keamanannya menembaki kaum sipil di daerah Abidjan pekan lalu. PBB telah mengatakan serangan tesebut kemungkinan masuk dalam kategori kejahatan terhadap kemanusiaan.
Gbagbo juga menuduh media gagal melaporkan pembunuhan dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh para pendukung saingannya, Alassane Ouattara.
Ouattara telah diakui oleh PBB dan Uni Afrika sebagai pemenang pemilu presiden bulan November lalu, tetapi Gbagbo menolak untuk melepaskan kekuasaan.
Sejak pemilu itu, para pendukung kedua presiden yang bersaingan itu telah terlibat dalam bentrokan sengit, yang menyulut kecemasan bahwa Pantai Gading mungkin akan terjerumus lagi ke dalam perang saudara.
Sebelumnya pada hari Selasa, misi penjagaan perdamaian PBB di Pantai Gading mengatakan pasukan yang setia kepada Gbagbo sedang memperbaiki sebuah helikopter tempur dan mempersiapkan sejumlah peluncur roket untuk digunakan melawan pasukan saingannya.