Tautan-tautan Akses

Taiwan Tingkatkan Kerja Sama dengan Tuvalu


FILE - Tien Chung-kwang, Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan, dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri (MOFA) di Taipei, 15 Januari 2024.
FILE - Tien Chung-kwang, Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan, dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri (MOFA) di Taipei, 15 Januari 2024.

Deputi menteri luar negeri Taiwan memulai sebuah kunjungan ke sekutu diplomatinya, Tuvalu. Para pejabat mengatakan itu pada Selasa (5/3), setelah pemerintahan baru negara pulau di Pasifik itu memastikan hubungan “istimewa” mereka dengan Taipei.

Tien Chung-kwang memulai kunjungannya pada Senin (4/3) sebagai duta khusus bagi Presiden Tsai Ing-wen untuk memberikan selamat dan menunjukkan dukungan bagi pemerintahan baru Tuvalu, kata pejabat Kementerian Luar Negeri Eric Chen.

Tien akan menghadiri perayaan untuk pemerintahan baru dan bertemu dengan pejabat-pejabat puncak, termasuk perdana menteri baru Tuvalu, Feleti Teo, untuk mendiskusikan kerjasama bilateral sebelum kembali pada Sabtu nanti, tambah Chen.

Kunjungan ini “memperlihatkan hubungan kuat antara kedua negara… seiring tahun ini menandai peringatan ke-45 pembukaan hubungan diplomatik antara Taiwan dan Tuvalu”, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan terpisah.

“Di masa depan, Taiwan dan Tuvalu akan terus bekerja sama.. untuk mempromosikan keberlanjutan, perdamaian, dan kesejahteraan di wilayah Indo-Pasifik”.

Kunjungan ini dilakukan setelah pemerintahan baru Tuvalu berjanji pada pekan lalu untuk melanjutkan hubungan “khusus” mereka dengan Taiwan, yang mengakhiri spekulasi bahwa negara kepulauan Pasifik itu akan mengalihkan pengakuan diplomatinya ke Beijing.

Tuvalu, yang memiliki populasi 11 ribu orang adalah satu dari hanya 12 negara yang masih menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Taipei dibanding dengan Beijing, termasuk tiga negara yang adai di kawasan Pasifik.

Selama kampanye pemilu, anggota parlemen senior Seve Paeniu menyampaikan ide bahwa pemerintahan baru Tuvalu bisa meninjau ulang hubungan mereka dengan Taiwan.

Hal itu memicu spekulasi yang ramai terkait perubahan kebijakan yang akan dilakukan, yang menyebabkan pemilu tersebut mendapat perhatian penuh dari AS dan China.

Negara tetangga mereka, Nauru, memindahkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada Januari lalu, hanya dua hari setelah Lai Ching-te yang kini menjadi wakil presiden, tokoh yang dibenci oleh Beijing, memenangkan pemilihan presiden di Taiwan. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG