Warga Jalur Gaza tidak puas dengan militan Hamas yang menguasai daerah itu dan perangnya dengan Israel tahun lalu, menurut sebuah jajak pendapat baru hari Selasa.
Survei oleh Pusat Kebijakan dan Riset Survei Palestina itu menyebutkan separuh warga Gaza ingin bermigrasi, dibandingkan 25 persen responden di Tepi Barat.
Angka di Gaza itu, kata lembaga tersebut, adalah yang tertinggi selama ini. Angkanya bahkan mencapai 80 persen di kalangan orang muda, kata direkturnya Khalil Shikaki.
Sekitar 63 persen responden menyatakan tidak puas terhadap pencapaian Hamas dibandingkan dengan kerugian jiwa dan harta benda akibat perang tahun lalu. Perang selama 50 hari dengan Israel itu menewaskan lebih dari 2.200 orang Palestina dan 73 orang Israel. Perang itu juga menghancurkan banyak bagian Gaza dan proses rekonstruksinya berjalan sangat lambat.
Kira-kira 63 persen responden juga mendukung serangan roket terhadap Israel selama blokade masih berlangsung. Angka itu juga mewakili jumlah responden yang mendukung perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel guna mengakhiri blokade.
Israel dan Mesir memblokir Gaza setelah Hamas menguasai daerah pesisir itu dari pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas tahun 2007.
Jajak pendapat tersebut dihasilkan lewat survei atas 1.200 orang awal bulan ini.