Tautan-tautan Akses

Sidang Umum PBB ke-75 Dilakukan secara Virtual


Sekjen PBB Antonio Guterres memberikan konferensi pers secara virtual (foto: ilustrasi).
Sekjen PBB Antonio Guterres memberikan konferensi pers secara virtual (foto: ilustrasi).

Sidang Umum PBB ke-75 dibuka hari Selasa (15/9) di kota New York. Pertemuan dan pidato-pidato masih dilakukan, tetapi tanpa kerumunan peserta konferensi dan kemacetan lalu-lintas.

Sidang Umum PBB di kota New York merupakan satu dari konferensi internasional terbesar yang diadakan tiap tahun dan memerlukan pengamanan yang sangat besar untuk menjaga keselamatan para pejabat tinggi negara. Namun, tahun ini para pemimpin dunia tidak menghadiri pertemuan karena pandemi virus corona, dan pertemuan diselenggarakan secara virtual, jadi tantangan yang ada berbeda.

Direktur Komunikasi Sidang Umum PBB, Brendan Varma mengatakan, “Jadi tahun ini, kami akan menyampaikan pernyataan melalui video di balai pertemuan PBB yang besar. Kami hanya menampilkan satu orang untuk setiap negara anggota, di balai Sidang Umum itu, untuk mengurangi jumlah orang karena pandemi COVID-19."

Namun bentuk online baru itu meningkatkan jumlah pemimpin dunia yang mengambil bagian dalam "pertemuan" virtual itu, kata juru bicara PBB Brendan Verma.

“Jadi tahun ini hampir 120 kepala negara menyampaikan pidato melalui video. Juga sekitar 54 kepala pemerintahan termasuk para Perdana Menteri. Jadi tentu saja kami melihat jumlah pembicara yang lebih banyak. Sebelumnya hanya 70 sampai 80 pidato langsung dari kepala negara,” tambahnya.

Warga kota New York yang tinggal di dekat gedung PBB punya perasaan yang beragam tentang tidak adanya pengunjung asing peserta sidang PBB tahun ini.

Seorang perempuan yang ditemui di jalanan mengatakan, “Saya sudah tinggal di Iingkungan ini sekitar lima tahun. Sangat ramai dan juga merasa sedikit berbahaya pada malam hari. Jadi saya sangat senang PBB tidak bersidang saat ini.”

Sementara sebagian besar kota New York sudah mengatasi pandemi dengan langkah-langkah pembatasan jarak, namun pemulihan ekonomi sepenuhnya bisa menelan waktu bertahun-tahun, kata para pakar. Sebuah studi oleh kelompok madani (bermitra dengan kota New York) mengatakan, sepertiga dari bisnis kecil di kota itu atau sekitar 77.000 bisnis kemungkinan akan lenyap karena menurunnya kegiatan ekonomi.

Sidang Umum PBB dengan ribuan peserta internasional dapat meningkatkan pendapatan kota. Namun tahun ini tidak, karena sidang PBB diadakan dengan bentuk online.

Seorang Menejer restoran, Shawn Taylor mengatakan, “Gedung PBB hanya di sutut jalan ini. Biasanya ada ratusan orang ke sini untuk makan pagi, siang dan malam, jadi itu akan berdampak pada penghasilan kami.”

Di lain pihak, warga New York tidak akan menghadapi penutupan jalan-jalan dan macetnya lalu-lintas di sepanjang jalan yang membentang di beberapa bagian Manhattan, yang biasanya terjadi ketika Sidang Umum berlangsung. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG