Militer Israel mengatakan delapan sandera, termasuk tiga orang Israel dan lima orang berkebangsaan Thailand, dibebaskan hari Kamis (30/1) sewaktu Israel dan Hamas melakukan pertukaran sandera dan tahanan yang ketiga berdasarkan kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran selama 15 bulan lebih di Gaza.
Tentara Israel Agam Berger diserahkan kepada Palang Merah di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara, kemudian menuju ke Israel, di mana ia dipertemukan kembali dengan orang tuanya.
“Terima kasih Tuhan kami telah mencapai momen ini, dan pahlawan kami Agam telah dikembalikan kepada kami setelah 482 hari di tangan musuh,” kata keluarga Berger dalam sebuah pernyataan. “Sekarang Agam dan keluarga kami dapat memulai proses pemulihan, tetapi pemulihan tidak akan komplet sebelum semua sandera kembali pulang.”
Beberapa jam kemudian, sebuah iring-iringan Palang Merah bergerak melalui kawasan padat di Khan Younis, kota di Gaza selatan, untuk menyerahkan dua orang Israel dan warga Thailand kepada militer Israel.
Pembebasan mereka tertunda setelah militan bersenjata berjuang keras untuk menahan kerumunan besar orang-orang Palestina yang berkumpul di sekitar mobil-mobil Palang Merah. Para sandera akhirnya dibawa melewati massa dengan dikelilingi sekelompok orang bersenjata.
“Saya melihat dengan sangat serius pemandangan mengejutkan selama pembebasan para sandera kami,” kata PM Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantornya tidak lama setelah penyerahan sandera selesai. Netanyahu mengatakan ia “meminta agar para mediator memastikan pemandangan mengerikan semacam itu tidak terulang dan menjamin keselamatan orang-orang kami yang disandera.”
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengukuhkan kelompok sandera itu kemudian menyeberang ke teritori Israel. Orang Israel yang dibebaskan itu adalah Arbel Yehoud dan Gadi Moses, dan warga negara Thailand yang dibebaskan adalah Thenna Pongsak, Sathian Suwannakhan, Sriaoun Watchara, Seathao Bannawat dan Rumnao Surasak.
Militer mengatakan warga Israel itu akan dipertemukan kembali dengan keluarga mereka, sedangkan para pejabat pemerintah Thailand akan bertemu dengan warga negaranya. Belakangan, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, Israel siap membebaskan 110 orang Palestina yang dipenjarakan, termasuk sekitar 30 orang yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan mematikan terhadap warga Israel.
Berdasarkan gencatan senjata, lebih dari 423 ribu orang Palestina telah kembali ke Gaza utara selama tiga hari terakhir setelah militer Israel memerintahkan mereka keluar kawasan itu pada masa-masa awal perang pada Oktober 2023. Namun, kepulangan itu terasa pahit juga bagi mereka karena hampir semua orang memiliki teman atau kerabat yang tewas dalam perang itu, dan banyak permukiman di utara yang hancur total akibat pertempuran.
Pertukaran sebelumnya telah membebaskan tujuh sandera yang ditawan militan di Gaza dan 300 orang Palestina yang ditahan Israel. Hamas dijadwalkan membebaskan tiga sandera lagi pada hari Sabtu, sedangkan Israel akan membebaskan lebih banyak lagi orang Palestina yang dipenjarakan. [uh/ab]
Forum