Israel dan Hamas akan melakukan pertukaran sandera dan tahanan yang ketiga pada Kamis (30/1) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang telah menghentikan pertempuran di Jalur Gaza.
Hamas dijadwalkan membebaskan tiga warga Israel dan lima warga Thailand, sedangkan Israel membebaskan 110 tahanan Palestina.
Dalam pertukaran sebelumnya, para militan membebaskan tujuh sandera yang ditahan oleh militan di Gaza, sedangkan Israel membebaskan 300 tahanan Palestina.
Hamas dijadwalkan membebaskan tiga sandera tambahan pada Sabtu (1/2), dan Israel membebaskan puluhan tahanan Palestina lainnya.
Fase pertama gencatan senjata berlangsung selama 42 hari, dan seperempatnya telah berlalu. Resolusi tersebut menyerukan pembebasan total 33 sandera dari Gaza, dan negosiasi mengenai perincian tahap kedua yang melibatkan pembebasan sandera lainnya, diakhirinya konflik serta penarikan pasukan Israel.
Negosiasi tersebut akan dimulai minggu depan.
Utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu untuk memperkuat gencatan senjata.
Witkoff, yang memainkan peran penting dalam menentukan gencatan senjata selama enam minggu, juga menginspeksi Koridor Netzarim, sebidang tanah selebar 6 kilometer yang membagi dua Gaza, di mana kontraktor keamanan Amerika dipekerjakan untuk membantu mengawasi kembalinya pengungsi Palestina.
Netanyahu akan menuju ke Washington akhir pekan ini. Presiden Amerika Donald Trump telah mengundangnya untuk melakukan pembicaraan di Gedung Putih pada Selasa (4/2). Pertemuan dengan Netanyahu akan menandai pertemuan pertama Trump dengan pemimpin negara asing sejak memulai masa jabatan keduanya.
Perang di Gaza dimulai dengan serangan teror Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan memicu penangkapan 250 sandera.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 47.400 orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan. Militer Israel mengatakan jumlah korban tewas mencakup 17.000 militan. [ft/rs]
Beberapa informasi mengenai berita ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters.