Seorang siswa sekolah berusia 13 tahun di Siberia diserang oleh teman sekelasnya dengan palu dan pisau pada Senin (23/9). Ini merupakan serangan menggunakan palu yang kedua di sekolah Rusia dalam pekan terakhir, kata pejabat wilayah setempat.
Tiga orang terluka dalam serangan terakhir di kota kecil Balagansk, sekitar 5 ribu kilometer timur Moskow di kawasan Irkutsk.
“Sebelum pelajaran dimulai, seorang siswa kelas 8 berumur 13 tahun melakukan pemukulan dengan palu ke tiga teman sekelasnya,” di ruang ganti. Menteri Pendidikan daerah, Maxim Parfyonov mengatakan itu dalam sebuah video yang diunggah di Telegram.
Salah satu siswa yang terluka bisa melarikan diri dan meminta bantuan dari guru olah raga, yang kemudian menangkap siswa penyerang itu, tambah Parfyonov.
Tidak ada korban serangan yang menderita luka serius.
Siswa yang melakukan penyerangan itu dilaporkan mencoba untuk bunuh diri tetapi kemudian bisa diamankan dalam kondisi selamat.
Komite Investigasi Rusia memulai penyelidikan terhadap percobaan pembunuhan dan kelalaian.
Dalam sebuah serangan serupa pada Senin pekan lalu, seorang siswa remaja melukai empat orang dengan palu di sebuah sekolah di kota Chelyabinsk, di Ural, kata pihak berwenang setempat.
Anak laki-laki itu, yang juga berusia 13 tahun, menyerang dua anak perempuan, seorang anak laki-laki dan seorang guru, sebelum dia bisa dihentikan, menurut Gubernur wilayah Chleyabinsk, Alexey Texler.
Motif dari serangan ini belum jelas sampai sekarang.
Serangan menggunakan senjata di Rusia, meski sangat jarang, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden Vladimir Putin telah menyebutnya sebagai kekerasan yang diimpor dari Amerika Serikat, menyalahkan globalisasi dan memperketat undang-undang kepemilikan senjata.
Pada September 2022, penembakan di sebuah sekolah di Izhevsk di Rusia Tengah menewaskan 18 orang, sementara Sembilan lainnya terbunuh dalam sebuah penembakan di salah satu sekolah di Kazan pada 2021. [ns/jm]
Forum