Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (21/2), memerintahkan “operasi intensif terhadap pusat-pusat terorisme” di Tepi Barat yang diduduki, kata kantornya. Netanyahu mengeluarkan perintah itu setelah tiga bus meledak di Israel tengah tanpa menyebabkan korban cedera.
Tiga bom meledak di bus di Kota Bat Yam pada Kamis (20/2) malam dan dua lainnya dijinakkan, menurut polisi. Menteri Pertahanan Israel menuduh kelompok "teroris Palestina" berada di balik ledakan tersebut.
Kantor Netanyahu mengatakan di media sosial pada Jumat pagi bahwa ia telah menyelesaikan penilaian keamanan dengan para pejabat tinggi dan memerintahkan operasi kontraterorisme baru serta meningkatkan keamanan di kota-kota Israel.
“Perdana Menteri telah memerintahkan IDF (militer) untuk melakukan operasi intensif terhadap pusat-pusat terorisme di Yudea dan Samaria,” kata kantor Netanyahu di X, menggunakan istilah alkitabiah untuk wilayah Tepi Barat.
“Perdana Menteri juga memerintahkan Polisi Israel dan ISA (badan keamanan dalam negeri) untuk meningkatkan aktivitas pencegahan terhadap serangan tambahan di kota-kota Israel,” tambahnya.
Sejumlah besar polisi dikerahkan untuk mencari tersangka setelah “dugaan serangan teror,” kata kepolisian dalam sebuah pernyataan.
“Unit penjinak bom polisi sedang memindai benda-benda mencurigakan lainnya. Kami mendesak masyarakat untuk menghindari daerah tersebut dan tetap waspada terhadap benda-benda mencurigakan,” tambahnya.
'Intensifkan' serangan di Tepi Barat
Komandan polisi dari Israel tengah, Haim Sargarof, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi bahwa alat yang digunakan untuk memicu ledakan serupa dengan yang ditemukan di Tepi Barat.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan dia memerintahkan militer untuk "mengintensifkan operasi untuk menggagalkan terorisme" di kamp-kamp pengungsi Tepi Barat, khususnya Tulkarem.
Militer Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari di kota-kota dan kamp-kamp Tepi Barat selama beberapa minggu dan menargetkan militan Palestina.
Sejumlah warga sipil Palestina juga tewas dalam penggerebekan tersebut, sementara pasukan keamanan Israel telah menghancurkan rumah dan infrastruktur.
Operasi militer telah memaksa lebih dari 40.000 warga Palestina untuk mengungsi, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). [ft/rs]