Tautan-tautan Akses

Saudi Janji Bantu Korsel Jika Suplai Minyak Terganggu


Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Mohammed bin Salman (kiri) dalam pertemuan di Gedung Biru, Seoul, Korea Selatan, Rabu, 26 Juni 2016. (Foto: Reuters)
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Mohammed bin Salman (kiri) dalam pertemuan di Gedung Biru, Seoul, Korea Selatan, Rabu, 26 Juni 2016. (Foto: Reuters)

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Rabu (26/6), bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman yang sedang berkunjung. Dalam pertemuan itu, pangeran Saudi berjanji akan membantu Seoul mengatasi kekurangan bahan bakar seandainya suplai minyak terganggu akibat ketegangan di Timur Tengah.

Kantor Istana Kepresidenan Korea Selatan yang disebut Gedung Biru juga mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan, Moon dan pangeran Saudi itu juga menyerukan adanya usaha internasional untuk memastikan keamanan Selat Hormuz, lokasi peledakan dua kapal tangki minyak yang dituding AS dilakukan Iran. Teheran membantah terlibat dalam serangan itu.

Insiden di Selat Hormuz ini memicu kekhawatiran di kalangan negar-negara Asia mengenai kemungkinan kacaunya suplai minyak. Sebanyak 70 persen kebutuhan minyak mentah Korea Selatan berasal dari Timur Tengah dan sebagaian besar suplai itu dikirim melalui selat itu.

Kantor Moon juga mengatakan kedua negara sepakat untuk meningkatkan perdagangan di berbagai sektor, termasuk teknologi dan industry. Moon juga berjanji akan mendukung usaha Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya yang sangat bergantung pada minyak dengan mengembangkan sektor-sektor seperti kesehatan, pendidikan dan pariwisata.

Korea Selatan adalah importir minyak mentah terbesar kelima di dunia dan Arab Saudi merupakan penyuplai utamanya. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG