Serangan Rusia merusak fasilitas produksi gas alam di wilayah Poltava, Ukraina, semalam, dengan menggunakan serangan gabungan dari 19 rudal jelajah, balistik, dan rudal kendali, demikian ungkap angkatan udara Ukraina. Sebagai akibat dari serangan tersebut, Ukraina memberlakukan pembatasan listrik darurat pada hari Selasa (11/2), menurut Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko.
“Musuh melancarkan serangan terhadap infrastruktur gas semalam,” kata Galushchenko dalam sebuah posting di media sosial. “Hingga pagi ini, sektor energi masih terus diserang.”
Rusia, yang sebelumnya memfokuskan serangan rudal dan pesawat tak berawak pada sektor listrik Ukraina, baru-baru ini meningkatkan serangan pada fasilitas penyimpanan dan produksi gas, lapor kantor berita Reuters.
Militer Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menyerang sebuah kilang minyak di wilayah Saratov, Rusia, semalam, menyebabkan kebakaran.
Ukraina mengatakan kilang minyak tersebut memproduksi lebih dari 20 jenis produk minyak bumi dan terlibat dalam memasok untuk pasukan Rusia.
Gubernur regional Saratov Roman Busargin memposting di aplikasi pesan Telegram bahwa kebakaran di sebuah fasilitas industri di wilayah tersebut telah dipadamkan. Dia tidak menyebutkan nama fasilitas tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa unit-unit pertahanan udara telah mencegat dan menghancurkan 40 pesawat tak berawak Ukraina di atas wilayah Rusia.
Delapan belas drone dihancurkan di atas wilayah Saratov, kata kementerian itu dalam sebuah unggahan di aplikasi perpesanan Telegram. Sisanya dijatuhkan di atas empat wilayah lain di selatan dan barat Rusia, kata kementerian itu.
Militer Rusia juga mengatakan bahwa pasukannya telah menguasai pemukiman Yasenove di Ukraina timur.
Pembicaraan antara Amerika Serikat dan Ukraina
Ketika Wakil Presiden AS JD Vance mempersiapkan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhir pekan ini, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Ukraina “kelak mungkin akan menjadi milik Rusiai.”
Trump berbicara tentang perang itu dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada hari Senin.n“Mereka mungkin membuat kesepakatan, mereka mungkin tidak membuat kesepakatan. Mereka mungkin menjadi menjadi milik Rusia suatu hari nanti, atau mereka mungkin bukan Rusia suatu hari nanti,” katanya.
Trump juga membahas perdagangan sumber daya alam Ukraina, seperti mineral langka, dengan imbalan dukungan militer Amerika Serikat. “Kita akan memiliki semua dana ini di sana, dan saya katakan saya menginginkannya kembali. Dan saya mengatakan kepada mereka bahwa saya menginginkan hal yang setara, seperti tanah jarang senilai $500 miliar,” kata Trump. “Dan mereka pada dasarnya setuju untuk melakukan itu, jadi setidaknya kita tidak merasa bodoh.”
Para penasihat senior Trump diperkirakan akan bertemu dengan Zelenskyy minggu ini di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.
Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio serta Letnan Jenderal Purnawirawan Keith Kellogg akan berkunjung ke Jerman untuk menghadiri pertemuan tersebut.
“Mengetahui bagaimana prosesnya bekerja, mungkin akan lebih baik bagi Zelenskyy jika kita semua bertemu dan membicarakannya sebagai sebuah kelompok,” kata Kellogg dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.
Trump pada hari Senin mengatakan bahwa ia “mungkin” akan berbicara dengan Zelenskyy minggu ini. [my/ab]
Laporan ini menggunakan informasi dari Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse.
Forum