Rumania dan Bulgaria menjadi anggota penuh zona Schengen pada Rabu (1/1-2025), memperluas wilayah tanpa batas itu menjadi 29 anggota dan mengakhiri penantian selama 13 tahun bagi kedua negara Eropa Timur tersebut.
Perluasan keanggotaan itu, yang dimungkinkan ketika Austria dan anggota lainnya mencabut keberatan mereka terhadap bergabungnya negara-negara bekas komunis tersebut, secara resmi berlangsung mulai pergantian tahun, ditandai dengan upacara di berbagai pos perbatasan.
Rumania dan Bulgaria, keduanya anggota Uni Eropa sejak 2007, sebagian dimasukkan ke dalam zona Schengen pada Maret, meniadakan pemeriksaan perbatasan di pelabuhan dan bandara.
Namun Austria telah mengancam akan memveto masuknya mereka secara penuh karena masalah migrasi, yang berarti bahwa kontrol masih berlaku di perlintasan perbatasan darat.
Wina menarik kembali ancaman vetonya pada Desember setelah ketiga negara mencapai kesepakatan tentang “paket perlindungan perbatasan”, yang membuka jalan bagi Rumania dan Bulgaria, dua negara termiskin di UE, untuk bergabung dengan Schengen.
Dibentuk pada 1985, zona tersebut kini akan mencakup 25 dari 27 negara anggota UE, serta Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein, yang mencakup total populasi lebih dari 400 juta orang.
Rumania dan Bulgaria telah memenuhi persyaratan teknis zona Schengen untuk keanggotaan sejak 2011.
Namun, “negara-negara anggota zona Schengen selalu menolak” upaya mereka untuk bergabung, kata analis Valentin Naumescu kepada AFP.
Itu menjadi “sumber frustrasi yang dieksploitasi oleh partai-partai anti-UE, yang menuduh Rumania diperlakukan tidak adil," katanya.
Kebencian itu muncul dalam pemilihan presiden Rumania baru-baru ini, di mana kandidat ekstrem kanan Calin Georgescu meraih kemenangan mengejutkan di putaran pertama, sebelum pemungutan suara dibatalkan di tengah klaim campur tangan Rusia.
Sekarang, “perasaan menjadi warga negara kelas dua” seharusnya memudar, kata Naumescu.
Para pemimpin di kedua belah pihak memuji perluasan itu sebagai peristiwa “bersejarah”.
Austria selama bertahun-tahun mengeluh tentang penerimaan migran ilegal dalam jumlah yang tidak proporsional sebagai akibat dari perbatasan Schengen eksternal yang kurang terlindungi.
Negara ini mencabut keberatannya terhadap Rumania, yang memiliki populasi 19 juta, dan Bulgaria, yang memiliki populari 6,5 juta, untuk bergabung dengan Schengen setelah ketiga negara menandatangani perjanjian perlindungan perbatasan pada bulan November.
Kesepakatan tersebut mengatur penempatan bersama penjaga di perbatasan Bulgaria-Turki dan kontrol sementara di perlintasan darat untuk periode awal enam bulan. [ns/ab]
Forum