Romania dan Bulgaria telah bergabung sebagian dalam zona bebas pengecekan identitas Schengen Eropa, menandakan langkah baru kedua negara dalam integrasinya ke dalam Uni Eropa.
Setelah beberapa tahun upaya negosiasi untuk bergabung dengan wilayah Schengen, pada hari Minggu (31/3) diumumkan bahwa akan ada akses bebas bagi para pelancong yang datang melalui udara atau laut dari kedua negara itu.
Meski begitu, pos pengecekan darat masih akan berlaku karena adanya tentangan dari Austria yang telah lama menghambat upaya negosiasi itu karena adanya kekhawatiran akan isu migrasi ilegal.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen memuji perubahan tersebut dan menilainya sebagai “kesuksesan sangat besar kedua negara” dan sebuah “momen bersejarah” untuk zona bebas perjalanan terbesar di dunia.
Selama lebih dari satu dekade terakhir, Badan Eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, mengatakan bahwa Romania dan Bulgaria telah memenuhi persyaratan teknis untuk aksesi penuh, yang membutuhkan dukungan penuh dari para mitranya.
Kedua negara telah sepakat untuk menerapkan pemeriksaan keamanan secara acak di bandara dan perbatasan maritim untuk memerangi migrasi ilegal dan kejahatan lintas batas.
Pencabutan kontrol perbatasan ini diharapkan dapat memfasilitasi operasi di empat bandara internasional Bulgaria, yang pada tahun 2023 melayani hampir 11 juta penumpang menurut data resmi.
Meski peraturan yang dilonggarkan itu diharapkan berdampak positif pada sektor pariwisata, anggota Parlemen Eropa telah menyuarakan keprihatinan mereka mengenai antrean panjang di perbatasan darat Uni Eropa dan dampaknya terhadap perdagangan di pasar tunggal blok tersebut, serta kesehatan dan keselamatan pengemudi. [ti/ka]
Forum