Ribuan pelayat memadati jalan-jalan di kamp pengungsi Balata hari Rabu (9/11) untuk ikut memakamkan seorang remaja Palestina yang tewas dalam serangan Israel di kota Nablus, di dekat Tepi Barat yang diduduki.
Tentara Israel mengatakan mereka menembak tersangka yang meletakkan alat peledak di dekat sekelompok jemaah.
Pejabat Palestina mengidentifikasi remaja itu sebagai Mahdi Hashash, usia 15 tahun, dan mengatakan ia tewas akibat terkena pecahan peluru dalam serangan Israel itu.
Cabang kelompok militan Palestina, Al Aqsa Martyr Brigade menyebut Hashash sebagai “martir kami.”
Jenazah Hashash yang diselimuti bendera Palestina ditandu beramai-ramai oleh para pelayat yang meneriakkan kalimat “mati lebih baik daripada dihina.”
Tentara Israel mengatakan mereka mengambil tindakan itu untuk melindungi warga sipil yang sedang mengunjungi situs yang dikenal warga Yahudi sebagai makam Yosef. Mereka mendengar suara tembakan dan membalas, termasuk terhadap seseorang yang diduga membawa bahan peledak. Sebuah pesawat nirawak Israel juga jatuh dalam insiden itu, tambah militer Israel, tanpa merinci lebih jauh.
Belum jelas apakah serangan itu terkait dengan lawatan delapan anggota Knesset (parlemen Israel.red) yang juga sekutu mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, yang menang dalam pemilu pekan lalu.
Bentrokan itu terjadi dalam salah satu tahun yang paling banyak menelan korban jiwa di kedua pihak, termasuk pasca pemilu pekan lalu. Netanyahu memenangkan pemilu dengan dukungan partai ultranasionalis sayap kanan. [em/lt]
Forum