Calon perdana menteri baru Greenland pada hari Rabu (12/3) menolak upaya Presiden AS Donald Trump untuk menguasai pulau tersebut. Jens-Frederik Nielsen mengatakan bahwa penduduk Greenland harus diizinkan untuk menentukan masa depan mereka sendiri saat pulau tersebut bergerak menuju kemerdekaan dari Denmark.
Demokraatit, partai pro-bisnis yang dipimpin Nielsen, yang mendukung jalan lambat menuju kemerdekaan, meraih kemenangan mengejutkan dalam pemilihan parlemen hari Selasa, mengungguli dua partai berhaluan kiri yang membentuk pemerintahan terakhir. Dengan sebagian besar penduduk Greenland menentang pendekatan Trump, kampanye pemilihan mereka lebih berfokus pada isu-isu seperti perawatan kesehatan dan pendidikan daripada geopolitik.
Namun pada hari Rabu Nielsen dengan cepat menanggapi Trump, yang minggu lalu mengatakan kepada sidang gabungan Kongres bahwa AS membutuhkan Greenland untuk melindungi kepentingan keamanan nasionalnya sendiri dan ia berharap untuk mendapatkannya "bagaimanapun caranya."
"Kami tidak ingin menjadi orang Amerika. Tidak, kami tidak ingin menjadi orang Denmark. Kami ingin menjadi orang Greenland, dan kami menginginkan kemerdekaan kami sendiri di masa depan," kata Nielsen, 33 tahun, kepada Sky News Inggris. "Dan kami ingin membangun negara kami sendiri."
Greenland, wilayah semi-otonom Denmark, telah berada di jalur menuju kemerdekaan setidaknya sejak tahun 2009, ketika pemerintah di Kopenhagen mengakui haknya untuk menentukan nasib sendiri berdasarkan hukum internasional. Empat dari lima partai utama dalam pemilihan mendukung kemerdekaan, meskipun mereka tidak setuju tentang kapan dan bagaimana mencapainya.
Pulau berpenduduk 56.000 orang, yang sebagian besar berlatar belakang masyarakat pribumi Inuit, telah menarik perhatian internasional sejak Trump mengumumkan rencananya terhadap Greenland segera setelah kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.
Trump menginginkan Greenland karena pulau itu berada di antara rute udara dan laut yang strategis di Atlantik Utara dan menjadi Lokasi Pangkalan Antariksa Pituffik AS, yang mendukung operasi peringatan rudal dan pengawasan antariksa. Greenland juga memiliki deposit besar mineral tanah jarang yang dibutuhkan untuk membuat segala sesuatu mulai dari telepon seluler hingga teknologi energi terbarukan. [ab/lt]
Forum