Tautan-tautan Akses

G7 akan Bahas Ukraina Setelah Amerika Serikat Mulai Kembali Bantuan, Usulkan Gencatan Senjata 30 Hari


Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio berbicara kepada media di Bandara Shannon di Shannon, Irlandia, 12 Maret 2025. (Saul Loeb/Pool Photo via AP)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio berbicara kepada media di Bandara Shannon di Shannon, Irlandia, 12 Maret 2025. (Saul Loeb/Pool Photo via AP)

Para menteri luar negeri dari kelompok negara industri terkemuka G7 akan berkumpul untuk melakukan pembicaraan selama beberapa hari di Quebec, Kanada, termasuk pertemuan yang difokuskan pada dukungan untuk Ukraina dalam pertempurannya melawan invasi Rusia yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Pembicaraan ini menyusul keputusan Amerika Serikat untuk melanjutkan berbagi informasi intelijen dan bantuan keamanan kepada Ukraina, setelah para pejabat senior dari kedua negara bertemu di Jeddah, Arab Saudi.

Setelah hampir delapan jam pembicaraan, Ukraina pada hari Selasa (11/3) mengumumkan kesiapannya menerima proposal AS untuk “gencatan senjata sementara 30 hari” dalam perang dengan Rusia, sambil menunggu persetujuan Kremlin.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyambut baik proposal gencatan senjata 30 hari tersebut, dan pada hari Rabu mengatakan ini adalah “langkah penting dan tepat menuju perdamaian yang adil bagi Ukraina.”

“Kami mendukung Ukraina dan Amerika Serikat dan menyambut baik proposal dari Jeddah. Sekarang terserah Putin,” kata Scholz.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada para wartawan pada hari Rabu bahwa Rusia sedang menunggu pengarahan mengenai proposal dari Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio kepada para wartawan pada hari Selasa malam mengatakan Ukraina telah mengambil langkah konkret untuk mengakhiri perang.

“Sekarang mudah-mudahan kita akan membawa tawaran ini kepada Rusia. Dan kita berharap mereka akan mengatakan ya. Bahwa mereka akan mengatakan ya untuk perdamaian. Bola sekarang ada di tangan mereka,” katanya.


Penasihat keamanan nasional Mike Waltz, yang bergabung dengan Rubio dalam memimpin pihak Amerika Serikat di Jeddah, mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan mitranya dari Rusia “dalam beberapa hari mendatang.”

Pada hari Kamis, (13/3) Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte akan berkunjung ke Gedung Putih. Semua diskusi ini merupakan bagian dari upaya untuk memajukan proses perdamaian.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak ikut serta dalam pembicaraan AS-Ukraina, namun dalam pidatonya pada Selasa malam ia mengatakan bahwa rencana gencatan senjata merupakan “usulan yang positif.”

“Sekarang, tergantung pada Amerika Serikat untuk meyakinkan Rusia untuk melakukan hal yang sama,” kata Zelenskyy. “Jika Rusia setuju, gencatan senjata akan segera berlaku.”

Kesepakatan mineral?

Trump telah menyuarakan ketertarikannya untuk melanjutkan bantuan militer yang bersyarat pada akses ke bahan baku Ukraina.

Lebih dari empat lusin mineral, termasuk beberapa jenis tanah jarang, ditambah nikel dan litium, dianggap penting bagi ekonomi dan pertahanan nasional AS. Ukraina memiliki cadangan besar uranium, litium dan titanium.

Setelah pembicaraan hari Selasa, pernyataan bersama itu mengatakan AS dan Ukraina sepakat untuk “sesegera mungkin menyelesaikan kesepakatan komprehensif untuk mengembangkan sumber daya mineral penting Ukraina guna memperluas ekonomi Ukraina dan menjamin kemakmuran dan keamanan jangka panjang Ukraina.”

Sebuah kesepakatan mengenai hal ini sebelumnya diharapkan ditandatangani bulan lalu oleh Trump dan Zelenskyy namun dibatalkan setelah pertemuan yang tegang di Ruang Oval pada tanggal 28 Februari. [my/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG