Berita Ratu Elizabeth Inggris positif terjangkit COVID-19 menarik perhatian publik sekaligus menimbulkan kekhawatiran di seluruh negeri pada Minggu (20/2). Politisi dan para warga Inggris berharap ratu berusia 95 tahun itu segera pulih.
Di tengah cuaca yang basah dan berangin kencang, beberapa pelancong berkumpul di gerbang Kastil Windsor tempat ratu menerima perawatan medis terkait gejala ringan COVID. Sedangkan yang lain secara online menyampaikan dukungan dan menuliskan di papan pesan di London Underground, meminta ratu untuk "santai saja."
Banyak warga yang mengatakan mereka terusik oleh berita itu setelah ratu terlama di dunia itu mengundurkan diri dari sejumlah acara terkenal dan menghabiskan malam di rumah sakit Oktober lalu, memicu kekhawatiran tentang kesehatannya.
Julie dan Rupert Wills, yang mengunjungi Windsor di sebelah barat London, mengatakan bahwa mereka sangat menyukai ratu. Rupert menghormati kemampuannya untuk "diam-diam melanjutkan" berbagai hal. Sanil Solanki, 43, menggambarkan ratu sebagai ibu bangsa.
Bagi Gerard Smith yang berusia 19 tahun, berita itu begitu mengejutkan. "Semua orang mencintainya," katanya. "Dia tidak bisa berbuat salah pada siapa pun. Dia ada di sana sepanjang hidup saya dan hampir semua orang seumur hidup. Sedih mendengarnya. Semoga dia berhasil melewatinya."
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia sebagai wakil dari masyarakat berharap ratu cepat pulih dan kembali prima.
Pemimpin oposisi Keir Starmer berkata: "Cepat sembuh Bu." Banyak politisi lain hanya men-tweet "God Save The Queen."
Dukungan luas untuk ratu muncul menyusul peringatan 70 tahun takhtanya pada awal bulan ini. Ia adalah penguasa Inggris pertama dengan masa kepemimpinan terlama.
Istana mengatakan ratu menunjukkan gejala ringan dan diperkirakan akan melanjutkan "tugas ringan" selama minggu mendatang.
Sejalan dengan itu, sang ratu merilis pernyataan tak lama kemudian. Ia memuji tim curling putri Inggris atas keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade di Beijing. [ah/rs]