Perdana Menteri provinsi Ontario, Kanada, Doug Ford mengumumkan keadaan darurat pada Jumat (11/2) karena pengemudi truk memprotes mandat vaksin.
Selama dua minggu ini, ratusan pengemudi truk memenuhi jalan-jalan di sekitar gedung parlemen di ibu kota negara Ottawa. Baru-baru ini, mereka memblokir Ambassador Bridge atau Jembatan Duta Besar yang menghubungkan Kanada dengan Amerika.
Ford mengatakan dia akan mengadakan rapat Kabinet provinsi pada hari Sabtu untuk menegaskan bahwa para pengemudi truk telah melanggar hukum dengan memblokir infrastruktur penting. Ia mengatakan hukuman atas pelanggaran itu dapat mencakup denda dan hukuman penjara.
"Ottawa sudah dua minggu ini dikepung," kata Ford. "Ini pendudukan ilegal. Ini bukan lagi protes," cetusnya. Ia menyatakan juga akan berusaha membubarkan protes di jembatan. Sebagian besar perdagangan Amerika-Kanada melewati jembatan itu.
Dalam percakapan telepon Jumat, Presiden Amerika Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau setuju bahwa "tindakan individu yang menghalangi perjalanan dan perdagangan antara kedua negara memiliki dampak langsung yang signifikan pada kehidupan dan mata pencaharian warga," kata pernyataan Gedung Putih tentang telepon itu. Trudeau "menjanjikan tindakan cepat dalam menegakkan hukum," kata Gedung Putih.
Demonstran mengatakan mereka hanya menuntut dicabutnya mandat.
Seorang demonstran mengatakan kepada staisun TV Fox News bahwa dia telah ikut protes di Ottawa sejak awal dan ia didampingi istri dan anak-anaknya. Dia menegaskan bahwa dia tidak ingin anak-anaknya dipaksa memakai masker atau divaksinasi.
Sejak protes dimulai, beberapa provinsi Kanada telah mencabut mandat masker dan vaksin atau memberi isyarat akan segera melakukannya. Trudeau menyebut para pengemudi truk sebagai kelompok "pinggiran". [ka/pp]