Presiden Polandia Andrzej Duda akan menunjuk perdana menteri baru dalam sebuah pidato nasional pada hari Senin (6/11), demikian pernyataan salah seorang ajudannya.
Pengumuman ini akan memicu proses pembentukan pemerintahan baru pasca pemilihan umum bulan lalu di mana Partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa kehilangan mayoritas parlemen dari tiga partai oposisi yang bersekutu, namun kemudian muncul sebagai peraih suara terbesar. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai pilihan Duda.
"Setelah berkonsultasi dan mempertimbangkan dalam-dalam, Presiden Andrzej Duda telah mengambil keputusan mengenai apa yang disebut sebagai langkah pertama" (dalam membentuk pemerintahan), cuit ajudan kepresidenan Marcin Mastalerek di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Ia mengatakan keputusan itu "final" dan tidak tergantung pada permintaan dari para politisi, yang ia sarankan untuk "menonton pidatonya malam ini dengan tenang."
Sebagai sekutu pemerintah saat ini, Duda mengatakan dua kandidat perdana menteri adalah perdana menteri konservatif saat ini, Mateusz Morawiecki, dan mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi utama Donald Tusk, yang juga mantan petinggi Uni Eropa.
Berdasarkan konstitusi Polandia, presiden "menunjuk" perdana menteri dan menugaskannya untuk membentuk kabinet, yang kemudian membutuhkan persetujuan dari parlemen. Setelah itu, perdana menteri dan pemerintah secara resmi dilantik. Jika tidak, prosedur ini diulangi dengan perdana menteri yang lain.
Partai Hukum dan Keadilan tidak mendapatkan suara mayoritas di parlemen yang baru dan tidak dapat mengesahkan undang-undangnya sendiri. Tetapi para pemimpinnya bersikeras bahwa mereka harus diberi kesempatan untuk melanjutkan pemerintahan karena perolehan suara saat ini adalah yang terbesar. Partai itu meraih 194 suara dari 460 anggota majelis rendah, tetapi tidak memiliki mitra koalisi potensial.
Tusk mewakili mayoritas oposisi yang memenangkan 248 kursi parlemen, tetapi menjadi target serangan kejam pemerintah dalam kampanye pemilu.
Sebagian komentator mengatakan Duda mungkin akan memilih kandidat yang akan menawarkan kemungkinan kerjasama konstruktif dalam dua tahun terakhir masa jabatannya.
Duda akan melangsungkan sidang pertama parlemen yang baru dipilih itu pada 13 November mendatang. [em/ka]
Forum