Tautan-tautan Akses

PM Pakistan: Tindakan India di Kashmir akan Picu Ekstremisme


PM Pakistan Imran Khan berbicara di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir-Pakistan
PM Pakistan Imran Khan berbicara di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir-Pakistan

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah memperingatkan tindakan India baru-baru ini mengenai wilayah Kashmir yang disengketakan akan membangkitkan ekstremisme di kalangan Muslim di India dan di seluruh dunia.

"Ketika kita menyisihkan manusia, menyudutkan mereka, maka mereka menjadi radikal," kata Khan hari Jumat (13/9) ketika ia berpidato di depan ribuan orang di kota Muzaffarabad, ibu kota wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Ia juga secara tidak langsung mengecam beberapa pemerintah Muslim yang secara terbuka mendukung tindakan India di Kashmir atau hampir tidak bersuara.

"Beberapa pemerintah Muslim diam karena hubungan dagang mereka dengan India. Tetapi satu seperempat miliar warga Muslim menyaksikan. Beberapa dari mereka akan terjerumus pada ekstremisme; sebagian juga akan mengangkat senjata," demikian Khan memperingatkan.

Kashmir adalah satu-satunya wilayah mayoritas Muslim di India.

Pada Agustus, setelah India mengubah undang-undang mengenai Kashmir, mengakhiri status khusus wilayah itu dan merampas wilayah otonomi kawasan itu, duta besar Uni Emirat Arab di Delhi mengeluarkan pernyataan yang mendukung langkah tersebut.

"Kita berharap perubahan akan meningkatkan keadilan sosial dan keamanan serta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan lokal dan akan mendorong stabilitas dan perdamaian lebih jauh" kata Duta Besar Ahmad Al Banna.

Kashmir diklaim baik oleh Pakistan maupun India sejak kedua negara memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Kedua negara mengelola sebagian wilayah iyu, dengan apa yang disebut Garis Kontrol sebagai perbatasan de-facto. Bagi kedua negara, Kashmir memiliki status khusus, dengan otonomi relatif, bendera sendiri, dan memiliki perdana menteri sendiri sampai tindakan India bulan lalu.(my/pp)

Recommended

XS
SM
MD
LG