Dalam wawancara pertamanya tahun 2017, May juga mengatakan Donald Trump telah menyampaikan pernyataan-pernyataan “yang tidak dapat diterima” tentang perempuan, tetapi menegaskan bahwa ia telah melakukan pembicaraan yang “baik” dengan presiden terpilih Amerika itu tentang hubungan trans-Atlantik yang penting.
Selama beberapa bulan ini May telah mengatakan akan menggunakan Pasal 50 dalam perjanjian Uni Eropa selambat-lambatnya pada 31 Maret nanti. Pasal ini akan memicu perundingan tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa dalam dua tahun. Tetapi May menolak merinci tujuan Inggris atau strategi perundingan nanti.
May mengatakan rincian itu akan memperlemah posisi Inggris, tetapi tiadanya rincian informasi telah memicu tuduhan bahwa rencana pemerintah keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal sebagai Brexit, berada dalam kekacauan. [em/ii]
