Tautan-tautan Akses

Peru Perluas Status Keadaan Darurat


Sejumlah demonstran tampak melindungi diri mereka dengan tameng buatan dalam aksi protes anti-pemerintah di Lima, Peru, pada 4 Februari 2023. (Foto: Reuters/Alessandro Cinque)
Sejumlah demonstran tampak melindungi diri mereka dengan tameng buatan dalam aksi protes anti-pemerintah di Lima, Peru, pada 4 Februari 2023. (Foto: Reuters/Alessandro Cinque)

Pemerintah Peru, pada Minggu (5/2), memperluas dan memperpanjang status keadaan darurat untuk mengatasi pemberontakan terhadap Presiden Dina Boluarte yang telah berjalan selama dua bulan. Pemberontakan itu telah menewaskan 48 orang dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.

Tujuh wilayah di Peru selatan termasuk dalam wilayah yang dikenai status tersebut, yang akan tetap berlaku selama 60 hari, menurut pemberitahuan di surat kabar pemerintah.

Pada 13 Januari, pemerintah memperpanjang keadaan darurat itu selama 30 hari untuk wilayah Lima, El Callao, Cusco dan Puno.

Dengan perpanjangan baru yang tidak mencakup ibu kota Lima dan juga El Callao - yang menjadi lokasi di mana bandara utama dan terminal laut negara itu berada - keadaan darurat di kedua wilayah tersebut akan berakhir pada pertengahan Februari.

Langkah tersebut memberi kewenangan kepada militer untuk mendukung tindakan polisi guna memulihkan ketertiban umum. Peraturan itu juga mencakup aturan untuk menangguhkan hak konstitusional seperti kebebasan bergerak dan berkumpul.

Keputusan itu menetapkan adanya aturan jam malam yang berlangsung dari jam 8 malam sampai jam 4 subuh selama 10 hari di Puno, yang menajdi lokasi pusat demonstrasi anti-pemerintah, di mana 18 warga sipil dan seorang polisi tewas dalam bentrokan pada 9 Januari.

Peru dilanda krisis politik dengan demonstrasi yang berlangsung hampir setiap hari sejak 7 Desember lalu, ketika Presiden Pedro Castillo ditangkap, setelah berusaha membubarkan Kongres dan pemerintahan melalui dekrit. [ps/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG