Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu (4/6) mengakui bahwa Iran mengambil minyak dari dua tanker Yunani bulan lalu dalam penyerbuan dengan helikopter di Teluk Persia.
Penyitaan itu merupakan balasan atas peran Yunani dalam penyitaan minyak mentah oleh Amerika Serikat (AS) dari sebuah tanker berbendera Iran pada pekan yang sama di Laut Tengah karena melanggar sanksi-sanksi berat Washington terhadap Republik Islam itu.
"Mereka mencuri minyak Iran dari lepas pantai Yunani, lalu para tentara kami yang pemberani dan tidak takut mati merespons dan merebut tanker minyak musuh," kata Khamenei dalam pidato 80 menit pada peringatan kematian pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
"Tapi mereka menggunakan media dan propaganda ekstensif untuk menuduh Iran melakukan pembajakan."
"Siapa pembajaknya? Kalian mencuri minyak kami, kami merebutnya lagi dari kalian. Mengambil lagi properti curian, bukanlah pencurian," tambahnya.
Penyitaan itu meningkatkan ketegangan antara Iran dan Barat yang hubungannya sudah panas terkait gagalnya perjanjian nuklir dengan negara-negara kuat di dunia. [vm/ft]