Dewan Keamanan PBB, pada Senin (9/1), dengan suara bulat memperbarui operasi bantuan lintas batas yang vital bagi Suriah selama enam bulan ke depan. Bantuan akan diberikan kepada jutaan warga Suriah yang tinggal di daerah-daerah di luar kendali pemerintah selama musim dingin. Namun, seruan terus mengalir agar dewan berbuat lebih banyak terkait masalah di Suriah.
“Pemungutan suara hari ini memungkinkan rakyat Suriah untuk bernapas lega,” kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield. “Walaupun bantuan akan tetap didistribusi, masih banyak yang seharusnya bisa dilakukan. Dan masih banyak yang harus dilakukan.”
Dia dan anggota lainnya mengatakan waktu enam bulan tidak cukup dan perpanjangan satu tahun dibutuhkan PBB dan mitranya untuk merencanakan, mendapatkan bantuan dan mempekerjakan staf. Keputusan yang diambil pada Senin itu datang beberapa jam sebelum mekanisme pendistribusian bantuan itu berakhir.
Sejak dibentuk pada 2014, upaya pembaruan mekanisme pemberian bantuan tersebut, yang saat ini membolehkan sejumlah truk untuk menyeberang area perbatasan dari Turki menuju barat laut Suriah hanya melalui satu gerbang perbatasan saja, telah menimbulkan perdebatan.
Sejak 2019, Rusia, dengan dukungan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah berulang kali berhasil mengurangi jumlah titik penyeberangan dari empat menjadi satu. Negara itu juga mengancam akan menggunakan hak vetonya untuk sepenuhnya menghentikan operasi tersebut.
Lebih dari 4 juta warga Suriah tinggal di daerah di mana bantuan itu didistribusikan. Bantuan sampai ke sekitar 2,4 juta dari mereka setiap bulan. [ka/lt]
Forum