Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stéphane Dujarric, Selasa (22/11) mengatakan organisasi dunia itu “sangat prihatin dengan meningkatnya penangkapan yang sewenang-wenang di Myanmar” sekaligus menekankan bahwa “penangkapan itu harus dihentikan.”
Juru bicara itu menegaskan, "Kami juga tetap prihatin" atas serangan baru-baru ini terhadap kantor Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan "penahanan sewenang-wenang beberapa anggota pemerintahan termasuk presiden dan penasihat negara."
Dujarric menambahkan, “Keprihatinan kami terus berlanjut atas tindakan keras yang intensif dan perlakuan buruk terhadap tahanan, termasuk meningkatnya laporan kekerasan seksual oleh militer.” Ia menjelaskan “laporan yang dapat dipercaya menunjukkan sedikitnya 175 orang telah tewas selagi berada dalam tahanan sejak Februari tahun ini.”
Jumlah itu termasuk 50 kematian dalam tahanan yang dilaporkan sejak awal Oktober saja, dan banyak jenazah menunjukkan tanda-tanda penganiayaan atau penyiksaan.” Dujarric menegaskan kembali seruan PBB tentang “pembebasan semua tahanan dan penghentian kekerasan di semua pihak.” [mg/lt]