Pihak berwenang Guatemala pada hari Senin (23/12) menyelamatkan beberapa anak di bawah umur yang diculik anggota sekte Yahudi ultra-Ortodoks dari sebuah pusat perawatan sekaligus tempat penampungan sementara. Sekte tersebut sedang diselidiki atas dugaan pelecehan seksual terhadap anak.
Para anggota sekte keagamaan "Lev Tahor" menerobos masuk ke dalam tempat penampungan itu pada hari Minggu (22/12) untuk mengambil 160 anak dan remaja yang sebelumnya dievakuasi dari ladang milik sekte tersebut dalam sebuah penggerebekan polisi dua hari sebelumnya, kata pihak berwenang.
Beberapa anak ditemukan pada hari itu juga, sementara yang lainnya ditemukan polisi dan petugas lain pada Senin dini hari setelah bergulat dengan anggota sekte dewasa di sebuah jalan di ibu kota, menurut seorang fotografer kantor berita AFP.
Pengadilan rencananya akan memerintahkan langkah-langkah perlindungan untuk anak-anak di bawah umur tersebut, menurut kantor kejaksaan umum, yang bertindak sebagai jaksa negara.
“Semuanya dilakukan dengan fokus pada hak asasi manusia,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis.
Pada hari Jumat (20/12), polisi menggerebek sebuah lahan pertanian yang ditempati sekte Lev Tahor di Oratorio, di tenggara Ibu Kota Guatemala City, karena tuduhan penganiayaan terhadap anak di bawah umur dan pemerkosaan, kata kantor kejaksaan umum.
Kerangka seorang anak di bawah umur ditemukan dalam penggerebekan itu, kata kantor tersebut.
Lev Tahor, yang mempraktikan sebuah bentuk Yudaisme ultra-Ortodoks, di mana para perempuannya mengenakan tunik hitam yang menutupi tubuh mereka dari kepala hingga kaki, telah menuduh pihak berwenang melakukan persekusi agama.
Anggota sekte tersebut menetap di Guatemala pada tahun 2013. Pihak berwenang memperkirakan bahwa komunitas tersebut terdiri dari sekitar 50 keluarga asal Guatemala, Amerika Serikat, Kanada dan sejumlah negara lain. [rd/ka]
Forum