Tautan-tautan Akses

Militer Korsel: Rudal Korea Utara Meledak Setelah Diluncurkan 


Seorang pria memperhatikan siaran berita mengenai uji coba misil Korea Utara yang ditayangkan di layar televisi di stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, Rabu, 26 Juni 2024. (Foto: Jung Yeon-je /AFP)
Seorang pria memperhatikan siaran berita mengenai uji coba misil Korea Utara yang ditayangkan di layar televisi di stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, Rabu, 26 Juni 2024. (Foto: Jung Yeon-je /AFP)

Korea Utara melakukan uji coba rudal hipersonik di lepas pantai timurnya pada Rabu (26/6), tetapi rudal itu meledak di udara, kata militer Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal tersebut diluncurkan dari dekat ibu kota, Pyongyang. Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan rudal itu terbang pada ketinggian sekitar 100 km dan jangkauan lebih dari 200 km.

Pejabat-pejabat senior Korea Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengadakan pembicaraan melalui telepon. Mereka mengecam peluncuran tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas kawasan dan sekitarnya.

Korps Marinir Korea Selatan mengatakan pasukannya melakukan latihan tembak di dekat perbatasan maritim dengan Korea Utara untuk pertama kali sejak Seoul membatalkan pakta militer antar-Korea awal bulan ini. Latihan tersebut diumumkan pada awal Juni.

Komando Indo-Pasifik AS juga mengeluarkan kecaman dan meminta Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan lebih lanjut yang melanggar hukum dan mengganggu stabilitas.

“Meskipun kami menilai peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel, atau wilayah AS, atau sekutu kami, kami terus memantau situasinya,” katanya dalam sebuah pernyataan. Peluncuran rudal terakhir Korea Utara dilakukan pada 30 Mei.

Korea Utara pekan ini mengkritik pengerahan kapal induk AS untuk latihan bersama Korea Selatan dan Jepang. Negara itu memperingatkan akan adanya “demonstrasi pencegahan baru yang hebat.”

Peluncuran rudal tersebut dilakukan sehari setelah peringatan 74 tahun dimulainya Perang Korea.

Pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan puncak dan menandatangani pakta pertahanan bersama. Seoul, Washington dan Tokyo mengkritik meningkatnya kerja sama militer kedua negara, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyebut pakta tersebut "anakronistis".

Media pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan pada Rabu (26/6) bahwa pawai massal di Pyongyang diadakan untuk memperingati perang tersebut, menyebutnya sebagai hari “perjuangan melawan imperialisme AS” dan menyebut AS sebagai musuh bebuyutan.

Baru-baru ini, hingga Selasa kemarin, Korea Utara menerbangkan ratusan balon yang membawa sampah ke arah Korea Selatan. Negara itu juga mengerahkan sekelompok besar tentara untuk membangun benteng baru di perbatasan bersenjata antara kedua Korea, menurut militer Korea Selatan, yang terkadang mengeluarkan tembakan peringatan. [ka/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG