Upaya meredakan ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina hari Kamis bergeser ke Wina dan pertemuan Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Dewan Tetap Eropa.
Sesi tersebut berlangsung setelah pertemuan bilateral antara Rusia dan AS di Jenewa hari Senin dan pembicaraan hari Rabu di Brussels antara Rusia dan NATO.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan bahwa setelah pertemuan hari Kamis, para pihak yang terlibat akan mempertimbangkan diskusi itu dan “menentukan langkah selanjutnya yang tepat.”
Price pada Rabu (13/1) mengatakan AS mengharapkan delegasi Rusia untuk tiga pertemuan itu akan “melapor kembali ke Presiden Rusia Vladimir Putin, yang kita semua harapkan akan memilih perdamaian dan keamanan, dan tahu bahwa kami tulus, dan bahwa kami teguh sewaktu menyatakan kami lebih menginginkan diplomasi dan dialog.”
AS dan sekutu-sekutu NATO-nya telah mendesak Rusia agar meredakan ketegangan dan agar situasi itu diselesaikan secara diplomatis, dan pada hari Rabu menawarkan beberapa gagasan bagi tindakan timbal balik untuk mengurangi risiko, meningkatkan transparansi serta komunikasi dan pengendalian senjata.
Deputi Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, yang memimpin delegasi AS di Brussels, mengatakan dalam konferensi pers, pertemuan NATO-Rusia berakhir dengan “tantangan serius” bagi Moskow untuk mengurangi ketegangan dan “memilih jalur diplomasi, untuk terus terlibat dalam dialog yang jujur dan timbal balik agar bersama-sama kita dapat mengidentifikasi solusi yang meningkatkan keamanan semua.”
Setelah pertemuan hampir empat jam hari Rabu, Sherman mengatakan, “tidak ada komitmen untuk mendeeskalasi, juga tidak ada pernyataan bahwa tidak akan ada komitmen.”
Ia menambahkan bahwa Rusia mengetahui dengan jelas bahwa sulit untuk melakukan diplomasi sewaktu 100 ribu tentaranya dikerahkan di perbatasan Ukraina, dan latihan dengan peluru tajam dilakukan.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan ia telah mengusulkan gagasan serangkaian pertemuan dengan Rusia, yang meminta waktu untuk memberikan jawaban.
“Sekutu-sekutu NATO siap terlibat dalam dialog dengan Rusia, tetapi kami tidak akan berkompromi mengenai prinsip inti, kami tidak akan berkompromi mengenai kedaulatan dan integritas teritorial setiap negara di Eropa,” kata Stoltenberg kepada wartawan di Brussels.
Rusia telah berusaha mendapatkan jaminan keamanan seperti penarikan pasukan dan peralatan militer NATO dari negara-negara yang berbatasan dengan Rusia, dan membatasi ekspansi aliansi NATO yang beranggotakan 30 negara. Rusia juga membantah memiliki rencana menginvasi Ukraina. [uh/ab]