Petugas pemadam kebakaran, Selasa (16/4) menyatakan sukses dalam perjuangan lebih dari 12 jam untuk memadamkan api yang melalap katedral Notre Dame di Paris. Kebakaran itu menghabiskan bagian puncak menara dan atapnya, tetapi tidak menghancurkan menara lonceng dan apa yang disebut sebagai Mahkota Kristus.
Apa yang tersisa adalah bagian luar monumen yang hangus. Bangunan yang diabadikan dalam novel Victor Hugo tahun 1831, "Si Bungkuk dari Notre Dame" ini bertahan hampir 900 tahun dalam sejarah Perancis yang penuh gejolak, namun baru kali ini hancur di tengah-tengah kegiatan renovasi pada awal pekan perayaan Paskah.
Menara lonceng kembarnya yang ikonik tampak utuh. Para pejabat Paris mengatakan organ abad ke-18 dengan 8.000 pipanya yang terkenal di dunia juga tampak selamat, bersama-sama dengan berbagai benda pusaka lainnya di dalam katedral, setelah rencana untuk menyelamatkan warisan budaya itu segera diberlakukan.
Wakil Walikota Paris Emmanuel Gregoire menyebutkan pihak yang berwenang sangat lega pada penyelamatan benda-benda seperti apa yang disebut Mahkota Kristus, yang dipindahkan ke “lokasi rahasia” setelah kebakaran itu. Patung-patung yang baru saja dipindahkan beberapa hari untuk kegiatan restorasi juga selamat.
Menjelang pagi, menara kembar setinggi 69 meter dipenuhi oleh spesialis bangunan dan arsitek.
Juru bicara dinas pemadam kebakaran Paris Gabriel Plus mengatakan api telah dipadamkan seluruhnya. Ia menambahkan bahwa para pekerja sedang mensurvei pergerakan struktur dan memadamkan bara yang tersisa.
Karena risiko kebakaran telah disingkirkan, tugas sekarang adalah mempertahankan struktur bangunan katedral itu, kata Menteri Muda Dalam Negeri Laurent Nunez di depan katedral. [uh]