Narizza Septianti baru saja melintasi jalan tepat di depan Katedral Notre Dam di Paris jam 6 sore waktu setempat, jalanan macet total karena jam sibuk di mana warga bergegas pulang ke rumah. Tidak ada indikasi akan terjadi sesuatu pada gereja yang dibangun tahun 1163 itu.
“Turis memang membludak di depan Notre Dame dan jalanan memang macet banget tadi. Tapi gak keliatan asap atau apapun… Baru jam 6.50 asap mulai terdeteksi dan area itu ditutup,” ujar Narizza kepada VOA melalui telepon.
Api dengan cepat melalap bangunan tua yang umumnya terbuat dari kayu itu. Tim petugas pemadam kebakaran dan aparat keamanan langsung menutup lokasi, dan meminta semua orang menjauhi kawasan gereja yang dinilai sebagai salah contoh terbaik arsitektur Perancis itu.
Katedral Notre Dame dikenal sebagai karya seni yang tak ternilai, yang diabadikan dalam banyak karya literatur, musik dan film, termasuk novel Victor Hugo tahun 1831 ‘’The Hunchback of Notre Dame.’’
“Bagian yang kebakaran itu terutama menara gereja yang sedang menjalani renovasi. Tidak tahu apa penyebabnya. Kami warga lokal menangis melihat api menghanguskan Notre Dame, apalagi ketika puncak menara runtuh. Sebagian warga menangis berpelukan ketika melihat tower setinggi 130 meter itu runtuh disertai bunyi ‘kraaaaak’ dan suara api. Sedih sekali,” ujar Narizza, warga Indonesia yang sudah sembilan tahun bermukim di Paris. Ditambahkannya, kebakaran berlangsung sangat cepat. “Mungkin karena ini semua terbuat dari kayu. Apalagi petugas pemadam katanya sulit mencapai ke atas.”
Juru bicara Katedral Notre Dame Andre Finot mengatakan kepada media “semua terbakar, tidak ada yang tersisa dari rangka menara gereja itu.”
Belum Diketahui Penyebab Kebakaran
Hingga laporan ini disampaikan belum diketahui penyebab kebakaran itu, tetapi media-media di Perancis mengutip pernyataan beberapa petugas pemadam kebakaran yang mengatakan, tampaknya musibah ini terkait dengan proyek renovasi bernilai enam juta euro atau sekitar 6,8 juta dolar Amerika yang sedang dilakukan. Sekitar 400 petugas pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan api hingga jauh malam.
“Yang sangat menyedihkan kebakaran ini terjadi kurang dari satu minggu sebelum Paskah, di tengah Pekan Suci. Apalagi ini tempat bersejarah, salah satu gereja tertua di Paris, tempat melting pot warga lokal dan turis,” ujar Narizza yang bekerja di bidang audio-visual.
Tangguhkan Pidato soal “Rompi Kuning”, Macron Langsung ke Lokasi Kebakaran
Presiden Perancis Emmanuel Macron menangguhkan pidato penting menanggapi demonstrasi “rompi kuning” yang sedianya disampaikan kepada publik Senin malam. Ia langsung menuju ke lokasi kebakaran Katedral Notre Dame dan ikut rapat bersama otorita terkait di markas polisi yang terletak di dekat lokasi itu. Associated Press melaporkan Macron menilai musibah ini sebagai darurat nasional.
“Saya ingin menyampaikan kepada Anda semua dengan sungguh-sungguh malam ini. Katedral ini akan kita bangun kembali.Ini adalah bagian dari takdir kita di Perancis, ini akan menjadi proyek kita selama bertahun-tahun ke depan,” ujar Macron menyemangati warga.
Dunia Ikut Berduka
Sejumlah pemimpin dunia ikut menunjukkan kesedihan dan menyampaikan simpati. Vatikan mengatakan “Tahta Suci Vatikan melihat dengan kaget dan sedih berita tentang kebakaran mengerikan yang telah menghancurkan Katedral Notre Dame, simbol agama Kristen di Perancis dan dunia.” Ditambahkan, “Vatikan mendoakan petugas pemadam kebakaran dan mereka-mereka yang sedang melakukan segala hal untuk mengatasi situasi sulit ini.”
Presiden Donald Trump mencuit di Twitter, “begitu mengerikan melihat kebakaran hebat di Katedral Notre Dame di Paris” dan menyarankan para petugas pemadam kebakaran untuk menggunakan “flying water tankers” untuk memadamkan api.
Sementara mantan presiden Barack Obama mengatakan “Notre Dame adalah salah satu harta karun terbesar di dunia, dan kami bersimpati dengan warga Perancis di saat sedih ini.’’ (em)
