Otoritas pemilihan umum Rumania pada hari Minggu (9/3) melarang kandidat sayap kanan pro-Rusia, Calin Georgescu, untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden bulan Mei.
Penolakan pencalonannya, yang dikecam oleh para pemimpin partai sayap kanan sebagai tidak demokratis, bisa digugat di Mahkamah Konstitusi.
Puluhan pendukung Georgescu yang populis berkumpul di luar biro pemilihan umum sambil meneriakkan “Kebebasan” dan sempat mencoba memaksa masuk melalui penjagaan keamanan. Georgescu mengajukan pencalonan dirinya untuk pemungutan suara ulang pada bulan Mei di tengah keraguan ia akan diizinkan untuk mencalonkan diri.
Pengadilan tertinggi Rumania membatalkan pemungutan suara tersebut dua hari sebelum pemungutan suara putaran kedua pada bulan Desember, dengan alasan adanya dugaan campur tangan Rusia untuk memenangkan Georgescu, yang dibantah oleh Moskow. Para anggota pemerintahan Presiden AS Donald Trump menyebut pembatalan pemilu di Rumania sebagai contoh pemerintah Eropa yang menekan kebebasan berpendapat dan lawan-lawan politiknya.
Miliarder teknologi dan penasihat Trump, Elon Musk, menyebut keputusan otoritas pemilu itu “gila” di platform media sosialnya, X.
Georgescu sedang diselidiki secara kriminal atas enam tuduhan, termasuk keanggotaannya dalam sebuah organisasi fasis dan menyampaikan informasi palsu mengenai pendanaan kampanye. Dia membantah melakuka semua kesalahan. [my/jm]
Forum