Tautan-tautan Akses

Setelah Ditekan Kelompok Populis, Presiden Rumania Umumkan Pengunduran Diri


Presiden Rumania Klaus Iohannis menyampaikan pidato dan mengumumkan pengunduran dirinya di Bucharest, Rumania, 10 Februari 2025, dalam cuplikan layar dari video yang dirilis oleh Kepresidenan Rumania. (Kepresidenan Rumania via Reuters)
Presiden Rumania Klaus Iohannis menyampaikan pidato dan mengumumkan pengunduran dirinya di Bucharest, Rumania, 10 Februari 2025, dalam cuplikan layar dari video yang dirilis oleh Kepresidenan Rumania. (Kepresidenan Rumania via Reuters)

Iohannis, 65, menduduki jabatan presiden sejak 2014 dan telah menjabat maksimal dua kali lima tahun masa jabatan. Tetapi masa jabatannya diperpanjang pada Desember lalu setelah Mahkamah Konstitusi membatakan pemilihan presiden dua hari sebelum pemilu putaran kedua pada 8 Desember lalu.

Presiden Rumania Klaus Iohannis, Senin (10/2) mengumumkan pengunduran dirinya setelah mendapat tekanan yang kian besar dari kelompok oposisi yang populis, dua bulan setelah Mahkamah Konstitusi menganulir pemilihan presiden di negara anggota Uni Eropa itu.

“Untuk menghindarkan Rumania dari krisis ini, saya mengundurkan diri sebagai presiden Rumania,” katanya dalam pidato yang emosional. Ia menambahkan bahwa ia akan meninggalkan jabatannya pada tanggal 12 Februari.

Iohannis, 65, menduduki jabatan presiden sejak 2014 dan telah menjabat maksimal dua kali lima tahun masa jabatan. Tetapi masa jabatannya diperpanjang pada Desember lalu setelah Mahkamah Konstitusi membatakan pemilihan presiden dua hari sebelum pemilu putaran kedua pada 8 Desember lalu.

Ini terjadi setelah kandidat populis ekstrem kanan Calin Georgescu secara tak terduga menang putaran pertama, yang kemudian memunculkan tuduhan campur tangan Rusia dan pelanggaran pemilu.

Beberapa partai oposisi, termasuk Alliance for the Unity of Romanians (AUR) yang berhaluan ekstrem kanan, partai nasionalis S.O.S dan Party of Young People– juga beberapa anggota dari partai reformis Save Romania Union – berusaha menyingkirkan Iohannis melalui mosi yang diajukan ke Parlemen. Beberapa legislator dari koalisi yang berkuasa juga diperkirakan akan memberikan suara mendukung.

“Ini adalah upaya yang sia-sia, karena bagaimana pun juga, saya akan meninggalkan jabatan dalam beberapa bulan setelah pemilihan presiden baru,” kata Iohannis. "Ini merupakan langkah yang tak berdasar karena saya tidak pernah – saya ulang, tidak pernah – melanggar konstitusi. Dan ini merupakan langkah yang merugikan karena ... semua orang kalah, dan tidak ada yang menang.”

Ia menambahkan bahwa konsekuensi pemecatannya akan “berlangsung lama dan sangat negatif” bagi Rumania, anggota Uni Eropa sejak 2007 dan anggota NATO sejak 2004. “Tidak ada mitra kita yang akan mengerti mengapa Rumania memberhentikan presidennya ketika proses pemilihan presiden yang baru telah dimulai,” ujarnya.

Tanggal baru telah ditetapkan untuk menyelenggarakan lagi pemilihan presiden dengan putaran pertama dijadwalkan pada 4 Mei. Jika tidak ada kandidat yang meraih lebih dari 50 persen suara, pemilihan ulang akan dilakukan dua pekan kemudian, pada 18 Mei. Belum jelas apakah Georgescu akan dapat mengikuti pemilihan baru ini.

Setelah pengumuman mengenai pengunduran dirinya, bentrokan terjadi antara para pendukung Georgescu dan polisi di depan gedung pemerintah di ibukota, Bukares. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG