Tautan-tautan Akses

PM Inggris: Eropa Berada 'di Persimpangan Jalan dalam Sejarah' Menuju Perdamaian Ukraina


Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersiap melaksanakan rapat pleno dalam konferensi yang digelar di Lancaster House di London, pada 2 Maret 2025. (Foto: Justin Tallis/Pool via Reuters)
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersiap melaksanakan rapat pleno dalam konferensi yang digelar di Lancaster House di London, pada 2 Maret 2025. (Foto: Justin Tallis/Pool via Reuters)

Permintaan Starmer kepada 18 pemimpin negara, bahwa mereka perlu melakukan upaya besar demi keamanan mereka sendiri, disampaikan dua hari setelah dukungan AS terhadap Ukraina tampak terancam.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Minggu (2/3) mengajak mitra-mitranya di Eropa untuk memperkuat perbatasan mereka dan memberikan dukungan penuh kepada Ukraina. Hal itu dia sampaikan, saat mengumumkan garis besar rencana untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

“Setiap negara harus berkontribusi untuk itu dengan cara terbaik yang dapat dilakukannya, dengan memberikan berbagai kemampuan dan dukungan, tetapi semua pihak bertanggung jawab untuk bertindak, semua pihak meningkatkan peran mereka untuk mengatasi beban tersebut,” kata Starmer.

Permintaan Starmer kepada 18 pemimpin negara, bahwa mereka perlu melakukan upaya besar demi keamanan mereka sendiri, disampaikan dua hari setelah dukungan AS terhadap Ukraina tampak terancam. Hal itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mengatakan bahwa dia tidak cukup berterima kasih atas dukungan Amerika.

Pertemuan itu dibayangi oleh perdebatan luar biasa yang terjadi di layar televisi langsung dari Gedung Putih. Starmer menggunakan kesempatan itu sebagai bagian dari upayanya yang lebih luas, untuk menjembatani kesenjangan antara Eropa dan AS. Langkah itu juga menyelamatkan apa yang nampak seperti awal dari proses perdamaian sebelum perdebatan pada Jumat lalu.

Starmer menambahkan bahwa dia telah bekerja sama dengan Prancis dan Ukraina menyusun sebuah rencana untuk mengakhiri perang dan bahwa kelompok pemimpin negara tersebut - sebagian besar dari Eropa - telah menyetujui empat hal.

Langkah-langkah menuju perdamaian yang akan diambil adalah: menjaga agar bantuan tetap mengalir ke Kyiv dan mempertahankan tekanan ekonomi bagi Rusia untuk memperkuat posisi Ukraina; memastikan Ukraina berada di meja perundingan dan setiap kesepakatan damai harus memastikan kedaulatan dan keamanannya; dan terus mempersenjatai Ukraina untuk mencegah invasi di masa mendatang.

Terakhir, Starmer mengatakan mereka akan mengembangkan “koalisi suka rela " untuk membela Ukraina dan menjamin perdamaian.

“Tidak semua negara akan merasa mampu berkontribusi tetapi itu tidak berarti kita tinggal diam,” katanya.

“Sebaliknya, mereka yang bersedia akan mengintensifkan perencanaan saat ini dengan urgensi yang nyata. Inggris siap mendukung ini dengan pasukan di darat dan pesawat di udara, bersama dengan negara lain,” tambahnya.

Dia juga mengatakan rencana apa pun akan membutuhkan dukungan kuat dari AS. Dia tidak menjelaskan secara rinci apa maksudnya, meskipun mengatakan kepada BBC sebelum pertemuan puncak bahwa terdapat “diskusi intensif” untuk mendapatkan jaminan keamanan dari AS.

Zelenskyy Cari Dukungan Eropa Pasca Ricuh dengan Trump
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:08:57 0:00

“Jika harus ada kesepakatan, jika harus ada penghentian perang, maka kesepakatan itu harus dipertahankan, karena hasil terburuk dari semua itu adalah adanya jeda sementara dan kemudian Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang lagi,” kata Starmer.

Starmer mengatakan dia nantinya akan membawa rencana yang lebih formal ke AS dan bekerja sama dengan Trump.

Starmer menjadi tuan rumah pertemuan di Lancaster House, sebuah bangunan besar berusia 200 tahun di dekat Istana Buckingham, setelah upayanya bersama Macron untuk membujuk Trump, agar menempatkan Ukraina di pusat negosiasi dan tetap setia kepada sekutunya di Eropa.

Para pemimpin dari Jerman, Denmark, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Spanyol, Kanada, Finlandia, Swedia, Republik Ceko, dan Rumania hadir di pertemuan puncak tersebut. Menteri luar negeri Turki, sekretaris jenderal NATO, dan presiden Komisi Eropa dan Dewan Eropa juga hadir. [ns/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG