Jumlah korban tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Peru telah meningkat menjadi 34, dengan ratusan lainnya dirawat karena terluka.
Korban terbaru dicatat terjadi pada hari Senin (9/1). Sedikitnya 13 orang tewas di Peru Tenggara sewaktu protes yang menuntut pemilihan langsung kembali terjadi di daerah-daerah perdesaan terabaikan di pedalaman yang masih setia kepada presiden tersingkir Pedro Castillo.
Badan hak asasi manusia Peru menyerukan penyelidikan terhadap kematian tersebut, 12 di antaranya terjadi di tengah-tengah bentrokan antara pasukan keamanan dan para pengunjuk rasa yang berupaya menguasai bandara di kota Juliaca, di dekat perbatasan dengan Bolivia.
Ini adalah jumlah korban terbanyak sejak kerusuhan dimulai pada awal Desember, setelah Castillo disingkirkan dan ditangkap menyusul upaya membubarkan Kongres dan menghentikan pemakzulannya yang dikecam luas.
Pengganti Castillo yang juga mantan calon wakil presidennya, Dina Boluarte, telah mendukung rencana untuk mengadakan pemilihan nasional pada tahun 2024, bukannya pada tahun 2026 seperti yang dijadwalkan semula.
Ia juga menyatakan dukungan bagi penyelidikan yudisial mengenai apakah pasukan keamanan bertindak dengan kekuatan berlebihan. [uh/ab]
Forum