Tautan-tautan Akses

Israel Berharap PBB dengan Suara Bulat Kutuk Penyangkalan Holokos


Gerbang "Arbeit macht frei" di situs bekas kamp konsentrasi dan pemusnahan Nazi Jerman Auschwitz, terlihat sepi karena pembatasan COVID-19, dua hari sebelum peringatan virtual ke-76 pembebasan kamp di Oswiecim, Polandia, 25 Januari 2021. (REUTERS/Kacper Pempel).
Gerbang "Arbeit macht frei" di situs bekas kamp konsentrasi dan pemusnahan Nazi Jerman Auschwitz, terlihat sepi karena pembatasan COVID-19, dua hari sebelum peringatan virtual ke-76 pembebasan kamp di Oswiecim, Polandia, 25 Januari 2021. (REUTERS/Kacper Pempel).

Israel berharap Majelis Umum PBB dengan suara bulat akan mengadopsi resolusi yang menolak dan mengutuk setiap penyangkalan holokos. Negara itu juga mendesak semua negara dan perusahaan media sosial mengambil tindakan aktif untuk memerangi antisemitisme dan penyangkalan atau distorsi holokos.

Badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu dijadwalkan akan melakukan pemungutan suara pada Kamis (20/1) mengenai resolusi tersebut, yang sangat didukung oleh Jerman.

Menyelenggarakan pemungutan suara itu pada 20 Januari memiliki arti khusus. Hari tersebut bertepatan dengan peringatan 80 tahun Konferensi Wannsee di sebuah vila di tepi Danau Wannsee Berlin pada 1942 sewaktu berlangsung Perang Dunia II di mana para pemimpin Nazi mengoordinasikan “Final Solution of the Jewish Question” atau rencana genosida terhadap orang-orang Yahudi.

Hasil koordinasi itu adalah pendirian kamp-kamp kematian Nazi dan pembunuhan hampir enam juta orang Yahudi, atau sekitar sepertiga populasi Yahudi saat itu.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan. (Twitter).
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan. (Twitter).

''Kami berharap resolusi itu akan diadopsi dalam konsensus,'' kata Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan kepada beberapa wartawan, Rabu. “Jika kita ingin PBB berhasil mencegah genosida, kita harus mengingat apa yang terjadi di masa lalu dan ini adalah tujuan dari keputusan besok.''

Ia mengatakan bahwa dengan semakin banyaknya penyintas holokos yang meninggal dan semakin lazimnya penggunaan internet dewasa ini, ''fenomena berbahaya yang mendistorsi dan bahkan menyangkal holokos menjadi sangat umum.''

Rancangan resolusi tersebut memuji negara-negara yang telah melestarikan kamp-kamp kematian Nazi dan situs-situs lain peninggalan holokos dan mendesak 193 negara anggota PBB untuk mengembangkan program-program pendidikan yang mengajarkan sejarah holokos untuk membantu mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan.

Israel meminta PBB dan badan-badannya untuk terus mengembangkan dan mengimplementasikan program-program yang ditujukan untuk melawan penyangkalan dan distorsi holokos dan untuk memobilisasi masyarakat sipil dan lainnya untuk memberikan fakta yang benar tentang holokos.

Saat ini, PBB memiliki sebuah program penjangkauan tentang holokos, sementara Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) memiliki program tentang pendidikan holokos dan memerangi anti-Semitisme.

Majelis Umum PBB pada tahun 2005 menetapkan 27 Januari, hari kamp konsentrasi Auschwitz dibebaskan oleh militer Soviet sebagai Hari Peringatan Internasional tahunan untuk mengenang para korban holokos. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG