Para insinyur di Iran hari ini mulai memasukkan bahan bakar ke pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di negara itu. Rusia menyediakan bahan bakar tersebut untuk reaktor itu, yang terletak di kota Bushehr, Iran selatan.
Para pejabat Iran dan Rusia menghadiri acara di Busher hari Sabtu, yang menandai dimulainya operasi di sarana itu.
Seorang juru bicara Organisasi Energi Atom Iran mengatakan reaktor di Bushehr itu akan penuh berisi bahan bakar selambat-lambatnya tanggal 22 September.
Dia mengatakan pembangkit listrik itu pada mulanya akan menghasilkan 500 megawatt listrik tetapi bahwa kapasitas produksinya pada akhirnya akan meningkat menjadi 1.000 megawatt.
Rusia juga membantu membangun pembangkit listrik itu. Hari Jumat, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan bahwa Teheran tidak akan bisa menggunakan bahan bakar yang dimaksudkan untuk digunakan di pembangkit listrik itu untuk menciptakan senjata nuklir. Banyak komunitas internasional menuduh Iran hendak membuat senjata. Teheran menyatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.
Dalam jumpa pers hari ini, kepala badan tenaga atom Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, peresmian PLTN di Bushehr ini merupakan hari bersejarah bagi Iran dan berterima kasih kepada Rusia atas kerjasamanya. Salehi mengatakan, meskipun ada tekanan, sanksi dan kesulitan, dari negara-negara Barat, Iran memulai apa yang disebutnya lambang terbesar kegiatan program nuklir Iran secara damai.
Pers TV Iran mengatakan pengiriman 163 batang bahan bakar ke reaktor pabrik itu diperkirakan akan selesai 5 September. Media Iran mengatakan Teheran berharap akan menggunakan listrik tenaga nuklir itu dalam dua sampai tiga bulan ini.
Ali Akbar Salehi juga menegaskan bahwa Iran akan terus memperkaya uranium untuk digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir, walaupun telah mendapat pasokan dari Rusia.