Iran telah melayangkan protes kepada Moskow atasapa yang digambarkannya sebagai penangkapan dengan “kekerasan” terhadap mahasiswa Iran di sebuah universitas di Kota Kazan, Rusia, media pemerintah melaporkan, Sabtu (23/11).
Dua mahasiswa Iran yang mengunjungi pusat perpanjangan visa di Universitas Federal Kazan pada Jumat (22/11) ditangkap setelah menjadi sasaran "pemukulan tidak manusiawi dan tidak profesional" oleh polisi, menurut kantor berita negara IRNA, yang mengutip pernyataan dari konsulat Iran di kota tersebut.
Sebagai tanggapan, Iran mengajukan “catatan protes” kepada Kementerian Luar Negeri Rusia yang mengutuk “perlakuan kekerasan terhadap mahasiswa Iran oleh polisi,” kata IRNA.
Iran, yang juga sekutu dekat Rusia, telah meminta “penjelasan” atas insiden tersebut.
Kedua mahasiswa tersebut dibebaskan pada Jumat malam setelah adanya intervensi dari konsulat Iran.
Layanan pers kepolisian Kazan mengatakan melalui aplikasi pesan Telegram pada Jumat bahwa konflik di kalangan mahasiswa telah berubah menjadi konflik fisik, dan petugas telah “menahan para penghasut” perkelahian tersebut.
Pernyataan itu tidak menyebutkan kewarganegaraan mereka yang ditangkap.
Komite Investigasi regional di Kazan juga melaporkan pada Jumat bahwa dua warga negara asing ditangkap karena diduga “menggunakan kekerasan terhadap perwakilan pihak berwenang.”
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah "berulang kali" menindaklanjuti insiden tersebut, kata Kazem Jalali, duta besar Teheran untuk Moskow, dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke X.
Jalali, dalam pernyataan lainnya yang diunggah ke media sosial pada Jumat, mengutuk “segala jenis perilaku buruk terhadap mahasiswa Iran,” dan meminta “pihak berwenang Rusia yang bertanggung jawab” untuk dimintai pertanggungjawaban.[ft]