Dari kemajuan medis hingga terobosan teknologi mutakhir, para kandidat doktor menggerakkan karya penting dan inovatif di universitas-universitas di Australia.
Lima hari seminggu, kita dengan mudah menemukan Maxim Buckley di laboratorium. Ia tekun melakukan penelitian. Kandidat doktor ini mengungkapkan, “Saya meneliti kanker darah, khususnya leukemia limfoblastik akut, kanker darah yang sebagian besar menyerang anak-anak.”
Namun penelitian penting yang dilakukan Buckley harus dibayar mahal. Tunjangannya sebagai doktor jauh di bawah upah minimum.
Akibatnya, kata Buckley, “Ketika biaya sewa rumah akan dinaikkan, biasanya pada akhir tahun, itu adalah pengalaman yang sangat menegangkan bagi saya.”
Tekanan finansial yang dihadapi kandidat PhD, khususnya selama krisis biaya hidup yang berkelanjutan, berdampak negatif pada mereka. Laporan baru dari Universities Australia dan Australian
Council of Graduate Research menunjukkan penurunan 8 persen dalam pendaftaran PhD domestik dari 2018 hingga 2023.
Penyebabnya? Gaji PhD tahun ini yang ditetapkan AUS$33.500 atau US$21.000 per tahun, sedikit di atas Rp340 juta.
CEO Universities Australia Luke Sheehy mengatakan, “Kami menginginkan kenaikan yang wajar menjadi 36 (ribu dolar Australia) dan indeksasi yang tepat mulai sekarang. Rata-rata mahasiswa PhD berusia sekitar 37 tahun. Kami tahu pada usia itu mereka umumnya harus bayar kredit rumah atau sewa dan mereka umumnya sudah berumahtangga.”
Untuk mendapatkan gelar PhD-nya, Jesse Gardner Russel dari Council of Australian Postgraduates Associations, mencari cara untuk mengatasi kebutaan pada orang yang menderita stroke.
Ia mengatakan, “Sangat umum bagi mahasiswa PhD untuk datang pada pukul 9 pagi dan pulang pada pukul 9, 10, 11 malam. Kami tidak menuntut gaji enam digit. Kami menuntut upah yang layak.”
Sheehy memperingatkan, “Kita tidak ingin mengalami brain drain di mana orang-orang terbaik dan tercerdas pergi dari Australia untuk mencari peluang lain di tempat lain.”
Sebuah tinjauan komprehensif terhadap sektor pendidikan, yang dikenal sebagai Universities Accord, telah meminta pemerintah federal untuk menaikkan gaji minimum.
Menteri pendidikan tidak menampik tuntutan itu. Ia menyebutkan bahwa pemerintah telah menindaklanjuti 31 rekomendasi Accord, baik secara penuh maupun sebagian. Kementerian tersebut masih meninjau saran-saran yang tersisa. [ka/lt]
Forum