Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow hari Rabu (23/1). Lawatan ini berlangsung sementara pasukan Turki bersiap-siap melancarkan sebuah operasi militer besar terhadap milisi Kurdi YPG di Suriah.
“Kami tidak minta nasihat bagaimana menanggapi sebuah kelompok teroris dari siapa-siapa, atau minta ijin untuk memerangi terorisme,” demikian ditulis Erdogan minggu lalu di harian Rusia Kommersant.
Ankara menganggap YPG dan afiliasi organisasi politiknya PYD terkait dengan pembrontakan di dalam negeri Turki.
Ankara dan Moskow mendukung pihak-pihak yang bersaingan dalam perang saudara di Suriah, dan perbedaan ini sempat mengakibatkan penembakan jatuh pesawat pembom Rusia oleh Turki pada 2015. Namun sejak itu, kedua pemimpin itu mempererat kerja sama mereka dalam upaya mengakhir konflik di Suriah.
Erdogan dan Putin melakukan tujuh pertemuan pada 2018, dan 18 pembicaraan telepon guna membahas hubungan bilateral, termasuk isu Suriah.
Putin memberi lampu hijau untuk dua operasi militer Turki sebelumnya terhadap YPB, sehingga Ankara menguasai daerah luas di Suriah.
Tetapi, seorang anggota delegasi Turki yang senior dan melawat ke Moskow pada Desember menurut laporan gagal memperoleh dukungan untuk operasi Turki terbaru terhadap YPG di Suriah timur laut. (jm)