Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Jumat (18/1) bertemu dengan senator Amerika Lindsey Graham di Ankara dalam usaha paling baru untuk meredakan ketegangan antara kedua negara karena masalah Suriah.
Pasukan Turki masih terus berada di perbatasan timur laut Suriah dan siap untuk melancarkan serangan atas kelompok milisi Kurdi yang didukung Amerika atau YPG. Turki menganggap YPG sebagai teroris yang terkait dengan pemberontakan suku Kurdi di dalam Turki.
Perbedaan tentang masalah Kurdi ini mengakibatkan Presiden Erdogan tidak mau bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika John Bolton ketika ia berkunjung ke Ankara bulan ini. Namun, Senator Graham tidak hanya bertemu dengan Presiden Erdogan, tapi juga dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri serta Kepala Dinas intelijen Turki.
Kata Graham sebelum ia pergi ke Turki, “Saya sejak lama mengatakan bahwa ada elemen-elemen dalam kelompok Kurdi di Suriah yang merupakan ancaman keamanan bagi Turki; dan karena itu keprihatinan Turki atas masalah YPG ini harus dibicarakan supaya perbatasan Turki aman dan terlindung dari semua ancaman.”
Ini adalah pertemuan Lindsey Graham yang kedua dengan Presiden Erdogan dalam waktu enam bulan terakhir. Graham adalah anggota komisi senat urusan hubungan luar negeri, anggaran dan pengadaan. Kata para analis, hubungan erat antara Senator Graham dengan Presiden Trump bisa menjelaskan sambutan hangat yang diterimanya di Ankara. (ii)