Tautan-tautan Akses

Demonstran Antiperang Blokade Jalan di Tel Aviv


Sejumlah perempuan Israel turun ke jalan menuntut pembebasan segera para sandera yang ditahan di Gaza oleh kelompok militan Hamas dalam aksi protes di Tel Aviv, pada 24 Januari 2024. (Foto: AP/Oded Balilty)
Sejumlah perempuan Israel turun ke jalan menuntut pembebasan segera para sandera yang ditahan di Gaza oleh kelompok militan Hamas dalam aksi protes di Tel Aviv, pada 24 Januari 2024. (Foto: AP/Oded Balilty)

Sejumlah warga Israel melakukan unjuk rasa di Tel Aviv pada Rabu (24/1), untuk menentang perang di Gaza.

Para pengunjuk rasa antiperang yang menamai diri mereka Perempuan Pencari Keadilan, mengenakan pakaian putih dan menyerukan dihentikannya segera permusuhan dan diadakannya diskusi politik untuk mengakhiri perang di Gaza. Mereka juga menyerukan penghentian pendudukan wilayah Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Meski hanya minoritas kecil, namun seruan untuk mengakhiri perang di kalangan masyarakat Israel semakin meningkat.

"Klaim bahwa kita dapat memulangkan para sandera adalah sepenuhnya bohong kepada masyarakat, namun pertimbangkan juga fakta bahwa kami telah mengalami situasi perang ini selama bertahun-tahun dan hal ini tidak menghasilkan perdamaian atau solusi apapun bagi kami," ujar salah satu demonstran Sigal Kook Avivi.

Demonstrasi antiperang tersebut berlangsung di saat unjuk rasa dengan massa perempuan yang lebih besar digelar, di mana aksi itu sempat memblokade jalan raya utama, dan massa menyerukan pemerintah untuk segera membebaskan lebih dari 100 sandera, yang disandera di Jalur Gaza.

Aksi massa perempuan yang lebih besar itu merupakan wujud ketidaksenangan terbaru terhadap pemerintah yang dilakukan oleh keluarga para sandera dan pendukung mereka.

Mereka mengatakan, para sandera berada dalam bahaya besar dan waktu hampir habis untuk membawa mereka pulang dengan selamat.

Polisi membubarkan para pengunjuk rasa di Jalan Raya Ayalon, sebelum massa berkumpul di luar gedung terdekat, di mana militer Israel dan Kementerian Pertahanan bermarkas.

Kelompok militan Hamas menyandera sekitar 250 orang dalam serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober yang memicu perang.

Lebih dari 100 sandera dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina selama gencatan senjata seminggu, pada akhir November. Namun sekitar 110 sandera diyakini masih ditahan. Israel yakin, sekitar 25 sandera telah terbunuh pada 7 Oktober atau meninggal dalam tahanan. [ps/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG