Badai tersebut kemudian diperkirakan akan bergerak ke Utara, menuju Georgia dan South Carolina. Gubernur-gubernur ketiga negara bagian itu memerintahkan evakuasi wajib di kawasan-kawasan yang akan dilalui Irma.
Reporter VOA melaporkan, dua badai lainnya kini juga sedang mengalami peningkatan intensitas di Atlantik, namun diperkirakan tidak akan menjangkau AS.
Hampir semua bangunan rusak di Barbuda, salah satu pulau di Karibia, ketika pusat badai Irma melintasinya, Rabu (6/9). Sekitar satu juta orang kehilangan aliran listrik di Puerto Rico meskipun pulau itu tidak dihantam langsung. Jika pusat badai melalui Florida, konsekuensinya akan sangat besar.
“Karena begitu kuatya, Irma saat ini merupakan badai terkuat di dunia, Badai ini bahkan lebih kuat dari badai-badai Pasifik yang biasanya lebih kuat dari badai Atlantik. Irma telah selama 37 jam bergerak dengan kecepatan angin putar hampir 300 kilometer per jam. Ini lebih kuat dari badai manapun dan bahkan mengalahkan Super Badai Haiyan, yang beberapa tahun lalu menewaskan enam ribu orang di Filipina. Itulah alasan mengapa badai ini mengerikan,” kata Seth Borenstein, wartawan Associated Press bidang sains.
Resor Mar-a-Lago milik presiden AS Donald Trump dan properti-properti Trump di Florida lainnya berada pada jalur lintasan Irma. Ia mengatakan kepada wartawan, Florida bersiap sebaik mungkin.
"Gubernur bekerja keras. Badan Penanggulangan Bencana Federal Amerika Serikat (FEMA), Garda Pantai, semua orang kami sangat siap. Kita akan tahu segera dan secara sangat akurat arah pergerakan Irma. Mudah-mudahan kita akan mendapatkan kabar baik. Apa yang kita tunggu adalah kabar baik,” kata Trump.
Gubernur Florida Rick Scott telah memerintahkan evakuasi wajib bagi warga kepulauan Florida Keys dan kawasan-kawasan pantai di bagian tenggara. Ia memperingatkan warga agar tidak mengabaikan perintah itu.
"Ini serius dan kita tidak boleh menganggap enteng. Ini mengancam jiwa. Ini bukan badai yang Anda bisa tunggu dan biarkan berlalu begitu saja,” kata Gubernur Florida Rick Scott.
Jalan-jalan di Florida mengalami kemacetan karena banyak orang yang berusaha mengungsi. Ada antrian panjang di toko-toko bahan makanan dan pom-pom bensin.
Para relawan Palang Merah Amerika Serikat masih berada di Texas untuk membantu korban badai Harvey, dan mereka kini bersiap menghadapi Irma.
“Kami kini juga sedang bersiap melatih relawan-relawan tambahan yang bersedia dikerahkan selama dua pekan. Segera setelah kita tahu bahwa situasi di sini aman dan tetap terkendali, kami akan mengirim para relawan ini ke Pantai Timur, ke lokasi-lokasi yang membutuhkan,” kata Paul Carden, salah seorang relawan Palang Merah AS.
Warga Georgia dan South Carolina yang tinggal di kawasan-kawasan pantai juga telah diperintahkan untuk mulai melakukan evakuasi Sabtu pagi. Para pejabat di kedua negara bagian itu terus mengamati perkembangan badai dan kemungkinan memerintahkan lebih banyak evakuasi. [ab/lt]