Badai Irma membuat maskapai penerbangan membatalkan lebih dari 4.000 penerbangan dari dan ke bandara-bandara di Karibia dan Florida selama sembilan hari pertama bulan September.
Para pakar di website FlightAware.com juga mengatakan jumlah pembatalan penerbangan dapat bertambah seiring sementara badai mendekati Florida, lokasi bandara Miami. Bandara Miami, salah satu bandara paling sibuk di dunia, biasanya melayani lebih dari 1.200 penerbangan sehari ke 150 tempat tujuan oleh 106 maskapai.
Juru bicara bandara Miami Mark Henderson mengatakan penerbangan diperkirakan akan berhenti beroperasi di bandara itu Jumat malam. Juru bicara bandara Orlando, Carolyn Fennel, mengatakan kepada VOA operasi penerbangan akan dihentikan pukul lima sore hari Sabtu. Orlando biasanya melayani 850 penerbangan sehari ke 105 tempat tujuan oleh 33 maskapai.
Badai Irma mendekati Florida sementara penghitungan kerugian akibat badai Harvey di Texas belum selesai. Permohonan tunjangan pengangguran naik ke tingkat tertinggi dalam dua tahun akibat badai Harvey, setelah banyak tempat kerja rusak karena angin atau terendam air. Hari Kamis (7/9) Texas melaporkan lebih dari 541 ribu permohonan tunjangan pengangguran. Biasanya, jumlahnya sekitar 10 ribu per pekan di Texas.
Badai Irma dan Harvey juga mengacaukan industri energi. Harvey membuat kilang minyak dan fasilitas-fasilitas lain tutup, sehingga harga bensin naik menjadi 5,8 sen perliter, dan menyebabkan kelangkaan bensin di beberapa tempat di Texas.
Hujan Lebat Akibat Irma Melanda Dominika, Haiti
Badai Irma juga melanda Haiti dan Republik Dominika dengan angin kencang dan hujan lebat, tetapi negara itu tampaknya akan terhindar dari hantaman langsung Irma.
Para pakar cuaca pusat badai mengatakan Irma akan melewati Hispanola – pulau dimana Haiti dan Republik Dominika terletak -- dan Kepulauan Turks and Caicos Kamis malam sebelum sasaran berikutnya, Kuba dan Bahamas.
Irma masih disebut sebagai badai Kategori 5 yang sangat berbahaya dengan angin berkecepatan 280 kilometer per jam.
Bantuan dari Perancis dan Belanda sedang dalam perjalanan, dan Perdana Menteri Inggris Teresa May mengirim kapal berisi tentara dan bantuan perbekalan untuk wilayah-wilayah Inggris di Karibia. [ds]