Pusat badai Irma lewat di utara Puerto Rico, Rabu malam (6/9), dan diperkirakan akan melalui perairan dekat Republik Dominika dan Haiti, Kamis ini (7/9). Angin kencang dan hujan lebat menyertai badai tersebut.
Menjelang Kamis malam (7/9), Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) memperkirakan, badai itu akan mendekati Kepulauan Turks dan Caicos, dan bagian Selatan Kepulauan Bahama.
Irma menewaskan sedikitnya satu orang di Barbuda dan enam orang di St. Martin setelah menghantam pulau-pulau itu sebagai badai katagori 5 dengan kecepatan angin 295 kilometer per jam. NHC menyatakan, Irma akan tetap sebagai badai katagori 4 atau 5 dalam beberapa hari mendatang.
Sekitar 1 juta orang tanpa listrik di Puerto Rico, dan menurut perusahaan listrik di wilayah protektorat itu, kemungkinan dibutuhkan waktu empat hingga enam bulan untuk memulihkan sepenuhnya.
Presiden Donald Trump sebelumnya menyatakan situasi darurat di Puerto Rico, yang sedang mengalami kesulitan merawat infrastrukturnya karena krisis keuangan. Deklarasi situasi darurat memberi mandat kepada Badan Pengelolaan Darurat, FEMA, untuk melakukan koordinasi upaya bantuan bencana di pulau itu.
Sementara itu, perdana menteri Antigua dan Barbuda, Gaston Browne, mengatakan kepada saluran televisi CNN, Barbuda hampir tidak layak dihuni setelah dihantam langsung badai Irma. Menurut Browne 95 persen properti di Barbuda rusak.
Irma diperkirakan melanda Florida bagian selatan dan Miami hari Minggu. Meskipun ramalan persis mengenai jalur badai adalah mustahil, Gubernur Florida Rick Scott memberitahu warga agar bersiap-siap sekarang juga dan tidak mengabaikan perintah evakuasi. Menurutnya, Irma kemungkinan akan mengimbas seluruh negara bagian Florida. [ab/uh]