Amerika memperingatkan warganya, Senin (24/5), agar tidak melakukan perjalanan ke Jepang, tempat penyelenggaraan Olimpiade, dan mengutip risiko pandemi COVID-19 di negara itu semakin besar hanya dua bulan sebelum pesta olahraga itu dimulai.
Peringatan itu datang lewat buletin peringatan perjalanan yang diterbitkan Departemen Luar Negeri. Jepang dikritik karena lamban dalam memvaksinasi penduduknya. Keputusan terutama didasarkan pada nasihat kesehatan pemerintah serta juga “faktor-faktor sekunder seperti ketersediaan penerbangan komersial, pembatasan masuk warga AS, dan hambatan memperoleh hasil uji COVID dalam tiga hari kalender,” demikian kata buletin itu.
Baru dua persen dari 125 juta populasi Jepang telah divaksinasi penuh sejauh ini. Jepang mulai memberi suntikan Pfizer pada Februari dengan prioritas petugas kesehatan dan warga usia di atas 65 tahun. Target pemerintah menyelesaikan inokulasi pada akhir Juli, ketika Olimpiade dimulai. Tetapi menteri mengatakan Olimpiade tidak masuk pertimbangan dalam jadwal inokulasi, serta belum ada tanggal untuk kelompok usia lainnya.
Jepang mengalami perebakan virus corona yang relatif kecil, total ada 12 ribu kematian, tetapi kenaikan infeksi baru-baru ini telah menyebabkan rumah sakit kewalahan. Publik sebagian besar menentang penyelenggaraan Olimpiade musim panas ini, tetapi penyelenggara mengatakan pesta olahraga itu bisa berlangsung secara aman. [ka/ft]