Tautan-tautan Akses

Warga Tokyo Skeptis Soal Penyelenggaraan Olimpiade


Pejalan kaki mengenakan masker saat melintasi persimpangan Shibuya di tengah pandemi COVID-19 di Tokyo, Jepang, 23 April 2021. (Kyodo via REUTERS)
Pejalan kaki mengenakan masker saat melintasi persimpangan Shibuya di tengah pandemi COVID-19 di Tokyo, Jepang, 23 April 2021. (Kyodo via REUTERS)

Warga Tokyo hari Jumat menyatakan mereka skeptis mengenai kelayakan penyelenggaraan Olimpiade musim panas ini, sementara kota itu bersiap memasuki lockdown ketiga yang bertujuan untuk mengekang perebakan virus corona lebih jauh.

Jepang diperkirakan akan menetapkan situasi darurat yang “singkat dan kuat” untuk Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya pada hari Jumat, sementara negara itu berjuang untuk mengendalikan pandemi yang merebak kembali hanya tiga bulan menjelang Olimpiade.

Yasuko Yamada, seorang warga Tokyo, mengatakan, “Meskipun pemerintah ingin menyelenggarakan Olimpiade, dalam situasi kita sekarang ini, masih banyak yang harus kita lakukan pada tahap ini. Saya bertanya-tanya apakah pemerintah dapat benar-benar menyelenggarakan Olimpiade dengan sebaik-baiknya.”

Berdasarkan penetapan keadaan darurat baru mulai 25 April hingga 11 Mei, pemerintah akan mewajibkan restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk tutup, dan acara-acara olahraga besar diselenggarakan tanpa penonton, kata Menteri Ekonomi Jepang.

Toserba, bioskop dan fasilitas-fasilitas komersial lain yang luasnya lebih dari 1.000 meter persegi harus ditutup sementara perusahaan-perusahaan diminta untuk memberi tunjangan lebih besar bagi mereka yang bekerja dari rumah. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG