Amerika mengungkapkan keprihatinannya atas keputusan Presiden Sudan Omar al-Bashir mendeklarasikan keadaan darurat nasional yang berlaku selama satu tahun menyusul gelombang protes anti-pemerintah.
“Kami terus mengevaluasi dampak deklarasi yang dikeluarkan pada Jumat (22/2),” kata Jonathan Cohen, pelaksana tugas duta besar Amerika untuk PBB, dalam rapat Dewan Keamanan pada Senin (25/2).
“Kami sangat prihatin mengenai darurat nasional itu dan mengimbau pemerintah Sudan menghormati hak semua orang di Sudan. Segera akhiri penindasan keras terhadap protes damai dan meminta pertanggungjawaban semua pelaku pelanggaran dan pelecehan,” kata Cohen.
Aksi protes sudah berjalan dua bulan gara-gara kenaikan harga bahan pokok serta ekonomi yang semakin terpuruk. Demonstran menuntut Presiden Bashir yang berumur 75 tahun untuk turun. Sebaliknya, alat keamanan menanggapi dengan gas airmata, peluru karet dan peluru tajam. Aktivis mengatakan paling tidak 56 orang tewas selama demonstrasi, angka yang dibantah oleh pemerintah. [al]