Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan bahwa kunjungan mendatang ke Teheran oleh Presiden Brazil mungkin merupakan kesempatan terakhir Iran untuk menghindari sanksi baru PBB.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, menyebut misi akhir pekan ini oleh Presiden Luiz Inacio da Silva "mungkin merupakan kesempatan terbaik terakhir untuk perundingan” dengan pemerintah Iran.
Baik Brazil maupun Turki telah terlibat dalam usaha membujuk Iran agar menerima kesepakatan yang menghendaki Iran mengirim uranium mutu rendahnya ke luar negeri untuk diproses menjadi uranium mutu tinggi untuk pembangkit reaktor penelitian medis.
Tapi pejabat senior itu menuduh Iran menggunakan negara-negara seperti Brasil dan Turki untuk menunjukkan apa yang dia sebut sebagai "kedok kerjasama" sementara terlibat dalam kampanye untuk menggagalkan upaya Amerika yang mengupayakan putaran keempat sanksi Dewan Keamanan PBB.
Presiden Amerika Barack Obama hari Kamis berbicara melalui telepon dengan presiden Rusia, Dmitri Medvedev. Mereka bertukar pandangan mengenai masalah nuklir Iran dan sepakat untuk meningkatkan upaya oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan plus Jerman untuk mencari posisi bersama pada sanksi-sanksi baru.