Pemerintah Trump hari Minggu (31/3) meminta Meksiko dan tiga negara di Amerika Tengah untuk mengatasi lonjakan ribuan migran tanpa dokumen yang sedang menuju ke Amerika, dengan mengatakan mantan menteri keamanana dalam negeri pada era Presiden Barack Obama pun setuju bahwa sedang terjadi krisis imigrasi di perbatasan selatan Amerika.
“Kami membutuhkan bantuan Anda,” ujar Kepala Staff Sementara Gedung Putih Mick Mulvaney kepada Meksiko, Guatemala, Honduras dan El Salvador dalam wawancara dengan ABC News. Ia mengatakan Meksiko perlu memperkuat perbatasan selatannya dengan Guatemala untuk mencegah kafilah migran melalui Meksiko menuju ke Amerika; dan bahwa tiga negara di Amerika Tengah perlu mencegah migran agar tidak meninggalkan negara mereka.
Mulvaney tidak menjawab kemungkinan penutupan perbatasan Amerika dengan Meksiko dalam beberapa hari mendatang sebagaimana disampaikan Presiden Trump, dan soal rencana pemangkasan anggaran hingga 500 juta dolar bagi ketiga negara di Amerika Tengah itu.
“Jeh Johnson mengakui kami benar” tentang krisis di perbatasan selatan Amerika, ujar Mulvaney merujuk pada menteri keamanan dalam negeri pada era Obama.
“Kami tidak suka mengatakan bahwa kami sudah mengatakan hal ini sebelumnya, tetapi benar kami sudah menyampaikan hal ini sebelumnya,” tambahnya.
Johnson hari Sabtu (30/3) mengatakan kepada Fox News “dengan definisi dan langkah apapun, benar bahwa kita memiliki krisis di perbatasan selatan Amerika.”
Minggu lalu ada satu hari di mana terjadi penangkapan terhadap 4.000 migran, dan secara keseluruhan selama bulan Maret lalu ada lebih dari 100.000 orang yang ditangkap. “Ini jauh lebih banyak dari yang saya alami ketika menjadi menteri keamanan dalam negeri selama tiga tahun,” tambah Johnson.
Mulvaney mengatakan jika ketiga negara di Amerika Tengah itu tidak menghentikan migrasi ke Amerika, “hanya sedikit alasan untuk tetap memberi bantuan anggaran.”
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen minggu lalu menandatangani perjanjian keamanan di perbatasan dengan Guatemala, Honduras dan El Salvador untuk mengatasi lonjakan migran ilegal dan melarang masuknya narkoba ke Amerika. Dalam sidang dengar pendapat di Kongres beberapa minggu lalu, Nielsen menyampaikan kekhawatirannya bahwa jumlah migran ilegal ini akan semakin meningkat pada musim semi seiring menghangatnya suhu di Amerika. (em)