Tautan-tautan Akses

Armenia Tangguhkan Izin Siaran Sputnik Rusia


Aplikasi Sputnik terlihat di sebuah smartphone di depan logo Sputnik dalam ilustrasi yang diambil pada 28 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Aplikasi Sputnik terlihat di sebuah smartphone di depan logo Sputnik dalam ilustrasi yang diambil pada 28 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)

Kedutaan Besar Rusia di Yerevan pada Kamis (21/12) mengecam penangguhan sementara izin stasiun penyiaran Sputnik cabang lokal karena komentar “ofensif” yang dibuat seorang presenter tentang Armenia saat siaran.

Komisi yang bertanggung jawab atas televisi dan radio mengumumkan pada Rabu malam bahwa lisensi Tospa, lembaga penyiaran Sputnik di Armenia, ditangguhkan selama 30 hari setelah pernyataan dari tokoh TV Rusia Tigran Keosayan pada November.

Pendapatnya tidak sesuai dengan "komentator politik, presenter, dan warga negara lain” yang bermoral, kata komisi itu.

Keosayan juga mendorong terjadinya “tindakan ilegal”, kata komisi tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Presenter pro-Kremlin ini menikah dengan Margarita Simonyan, pemimpin redaksi saluran internasional Russia Today dan pendukung setia Presiden Vladimir Putin.

Kedutaan Besar Rusia di Yerevan mengkritik keputusan tersebut, dan mengatakan bahwa tindakan tersebut diambil untuk mendorong Armenia semakin jauh dari Rusia.

“Langkah ini terlihat seperti konsesi bagi mereka yang semakin gencar mendukung pemutusan hubungan sekutu yang telah lama terjalin, saling menguntungkan dan saling menghormati antara Rusia dan Armenia,” kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan.

Sputnik adalah organisasi media milik pemerintah Rusia yang beroperasi di beberapa negara melalui saluran radio atau situs web, dan dituduh menyebarkan “disinformasi” Kremlin.

Uni Eropa, Inggris, dan Kanada melarangnya tak lama setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.

Dalam kasus terpisah, komisi tersebut mengenakan denda sebesar $1.200 pada saluran tersebut karena komentar yang "tidak sesuai dengan kenyataan" dan kemungkinan besar "menyebabkan kepanikan" di Armenia.

Negara Kaukasus itu adalah sekutu tradisional Rusia, tetapi hubungan keduanya memburuk sejak musuh bersejarahnya, Azerbaijan, merebut wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan pada bulan September. Yerevan mengatakan Moskow tidak berbuat cukup untuk menghentikan serangan kilat Azerbaijan. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG